Belajar Bahasa Indonesia, Dubes Inggris Indekos di Yogya

Duta Besar Kerajaan Inggris untuk RI, Moazzam Malik.
Sumber :
  • VIVAnews/Santi Dewi
VIVAnews - Duta Besar Kerajaan Inggris untuk RI, Moazzam Malik, mengaku sudah belajar Bahasa Indonesia sebelum ditugaskan ke Jakarta. Mantan Direktur Jenderal Sementara untuk Pembangunan Internasional di Kementerian Luar Negeri Inggris itu, berguru selama lima bulan di London kepada orang Indonesia. 
27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Demikian ungkap Malik, ketika ditemui media di kediamannya di daerah Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat, 19 Desember 2014. Selesai belajar Bahasa Indonesia di London, Malik kemudian kembali berguru kepada orang Indonesia di Yogyakarta. 
Volume Transaksi BRImo Capai Rp 1.251 Triliun di Kuartal I-2024

"Saya belajar selama satu bulan di sana dan sambil menyewa kamar di sebuah wisma yang banyak ditinggali orang asing," kata dia dengan bahasa Indonesia fasih. 
Partai-partai Pengusung Anies Sudah Sangat Cair dan Bisa Gabung Prabowo, Menurut Pengamat

Malik turut menyebut guru-guru yang mengajarkan dia sangat pintar dan ramah. Hanya dalam kurun waktu beberapa bulan saja, Malik bisa berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia.

Selama di kota Gudeg itu, Malik kerap menyantap lotek khas Yogyakarta. Dia menggemari kuliner itu, karena enak dan pedas. 

"Saya belum pernah menemukan seperti lotek di Jakarta, termasuk gado-gado, juga belum saya temukan di Inggris," imbuh dia sambil tertawa. 

Kepada media, Malik mengaku tiba di Jakarta sejak dua bulan lalu. Dia ikut upacara pelantikan Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober. 

"Saya bahkan, juga ikut membaur bersama publik dalam pesta kirab rakyat. Dari sini, saya bisa melihat betapa ekspektasi publik kepada Presiden Jokowi begitu tinggi. Mereka berharap, pemerintahan saat ini akan membawa masa depan lebih baik," ungkap dia. 

Namun, saat itu, lanjut Malik, dia belum bisa berbicara kepada media, karena belum menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Jokowi. Hal itu baru dilakukan pada Kamis kemarin.

Jakarta Nyaman 

Selama dua bulan berada di Indonesia, dia mengaku sudah bisa menyesuaikan diri dengan situasi di ibukota Jakarta. Bahkan, dia menyebut Jakarta adalah kota yang nyaman. 

"Cuaca di sini cerah dan panas, tetapi tidak sepanas cuaca di Timur Tengah, karena saya sudah pernah mengalami itu. Selain itu, yang saya lihat semua orang di sini ramah senyum dan banyak hiburan," kata dia. 

Terkait masalah kemacetan dan banjir yang kerap dialami Jakarta, Malik mengaku tidak mempermasalahkannya. Di setiap kota, kata Malik, ada masalah masing-masing yang dihadapi. 

"Lagipula di mobil saya selalu ada bacaan dan saya juga membawa ponsel, jadi macet bukan masalah bagi saya. Saya dan keluarga nyaman tinggal di Indonesia," imbuh dia. 

Baca juga: 


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya