Australia Kembali Kirim Pelajar Terbaik ke RI Melalui NCP 2015

Beasiswa Australia
Sumber :
  • Kedutaan Besar Australia di RI
VIVAnews - Komitmen Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, untuk meningkatkan rasa pengertian antara kedua negara kembali diwujudkan melalui program bergengsi New Colombo Plan (NCP). Jika pada tahun 2014, Bishop mengirimkan enam pelajar terbaik, maka di tahun 2015, jumlah pemuda yang dikirim bertambah hingga 10 orang.
Lalui Seleksi Ketat, 63 Reksa Dana Sabet Penghargaan Best Mutual Fund Awards 2024

Demikian isi siaran pers yang diterima VIVAnews pada Jumat, 19 Desember 2014 dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Untuk tahun ini, penerima beasiswa Yudhoyono Fellow adalah Harrison Hall. 
Wamen ATR/BPN Serahkan Sertifikasi Tanah Pondok Pesantren Keluarga Amrozi

Dia akan belajar di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan mengambil jurusan perdagangan, keuangan dan bisnis internasional. Sementara sembilan pemuda penerima NCP akan belajar di Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Bina Nusantara, dan UGM. 
Gempa Susulan Masih Terus Muncul, Jumlah Pengungsi di Pulau Bawean Kian Bertambah

Program ini dikenalkan oleh Bishop agar para mahasiswa terbaik Australia Strata 1 bisa belajar di negara-negara Asia, termasuk Indonesia, dengan dukungan beasiswa. Menurut Sekretaris Parlemen untuk Menlu Australia, Senator Brett Mason, mulai tahun 2015, NCP akan dikenalkan lebih luas di seluruh kawasan Indo-Pasifik. 

"New Colombo Plan akan memastikan imbal balik dengan memberi semakin banyak mahasiswa Australia untuk mengenal kesempatan Indonesia lebih jauh," kata Mason. 

Ketika ditemui VIVAnews di Gedung Parlemen Australia di Canberra, Australia, beberapa waktu lalu, Mason mengatakan program New Colombo Plan ini juga untuk mengakomodasi kian tingginya minat kaum muda Australia yang ingin melanjutkan pendidikan di Asia, khususnya Asia Tenggara. 

Pengalaman yang dinikmati oleh para mahasiswa Australia ini, lanjut Mason, akan membantu mengembangkan hubungan antarwarga yang lebih kukuh. "Hubungan bisnis dan universitas, maupun hubungan antarnegara, Indonesia-Australia, akan menjadi lebih erat," imbuh politisi dari Partai Liberal itu.

Untuk merealisasikan program tersebut, Pemerintah Negeri Kanguru menggelontorkan dana senilai AUD$100 juta atau Rp1 miliar. 

Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya