Culik Karyawan Bank di Batam, Penasihat Politikus Australia Ditangkap
Minggu, 21 Desember 2014 - 19:57 WIB
Sumber :
- www.ozaccess.com
VIVAnews
- Penasihat media dan orang kepercayaan Clive Palmer -miliarder pertambangan di Australia-, Andrew Crook, ditangkap aparat kepolisian setelah melakukan penculikan terhadap salah seorang eksekutif National Australia Bank (NAB), di Batam, Indonesia.
Dilansir
Reuters , Crook ditangkap pada hari Jumat (19/12/2014), bersama mantan detektif senior Queensland, Mick Featherstone. Berdasarkan laporan kepolisian, kasus ini juga menyeret nama milarder dan pengembang properti di Australia, yang juga mantan bintang olahraga Tony Smith.
Baca Juga :
Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik
Dilansir
Baca Juga :
Jeep Wrangler Facelift Meluncur, Segini Harganya
Kasus ini menimpa salah seorang karyawan NAB yang dirahasiakan namanya lantaran Smith dan Crook berupaya untuk "menutup mulut" saksi tersebut atas kasus gugatan perdata senilai 70 juta dollar Australia.
Berdasarkan kronologi yang disampaikan polisi, Crook dan Smith mengatur skema dengan membujuk korban mereka untuk bergabung bersama perusahaan Palmer dengan gaji yang besar. Karena tertarik, korban pun menyanggupi permintaan Crook dan Smith untuk berangkat ke Singapura dan Batam.
Namun setelah bertemu, korban rupanya diculik, dan disekap dengan kekerasan. Korban kemudian diminta agar segera membuat pernyataan menghilangkan bukti dalam kasus perkara yang membelitnya.
"Ini adalah salah satu skema yang paling rumit dan mungkin membuat kami putus asa selama saya berada 35 tahun di dunia kepolisian," kata Detektif Inspektur Phil Stevens. "Skemanya seperti naskah di film Hollywood (rumit)."
Sementara itu, Palmer menyatakan kasus ini murni tidak diketahui dirinya. Hal itupun diamini kepolisian Queensland dalam beberapa pernyataan. "Itu adalah hari hitam untuk Australia jika semua ini ada hubungannya dengan kebebasan politik di negeri ini," kata Palmer kepada
Reuters
.
Sementara itu, polisi hingga kini masih terus mengkontak pengacara Smith. Sebab, pebisnis yang menancapkan kuku bisnisnya di Indonesia itu hingga kini masih berada di Bali.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kasus ini menimpa salah seorang karyawan NAB yang dirahasiakan namanya lantaran Smith dan Crook berupaya untuk "menutup mulut" saksi tersebut atas kasus gugatan perdata senilai 70 juta dollar Australia.