- REUTERS/Thomas Peter
VIVAnews - Presiden Jerman, Joachim Gauck, memperingati bencana Tsunami 2004 yang menerjang Aceh, Thailand, India dan Srilanka. Presiden Gauck berterima kasih pada para penonolong dan pendonor dan menyebutnya sebagai "Bantuan yang besar dan penyelamatan yang berani".
Bagi banyak orang, tanggal 26 Desember merupakan hari yang menakutkan dan menimbullkan trauma. Namun di samping berbagai tragedi yang terjadi, tanggal tersebut juga menjadi simbol internasional, di mana kekuatan dari kebersamaan yang kecil dapat tumbuh besar.
Dalam kesempatan ini, Gauck juga sempat menyaksikan sendiri laporan dari para tenaga bantuan pemberani yang terjun ke lokasi bencana dan Gauck berterima kasih sedalam-dalamnya atas hal tersebut.
"Saya ingin berterima kasih secara pribadi dan utamanya atas nama para korban asal Jerman dan keluarganya," katanya.
Lebih dari seribu wisatawan tewas di kawasan wisata Thailand saat Tsunami menghantam 10 tahun lalu. Jerman sendiri kehilangan 534 warganya. Kebanyakan dari mereka tengah menikmati libur akhir tahun di pesisir selatan Thailand.
Beberapa bulan pasca bencana, masyarakat Jerman mengumpulkan sumbangan senilai 670 juta Euro. Pemerintah Jerman menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai 500 juta Euro.
Dalam perayaan Natal kali ini, Uskup Agung Reinhard Marx memimpin kebaktian khusus Gereja Katolik di Muenchen Jerman mengenang korban tsunami.
"Solidaritas adalah sebuah pesan inti dalam perayaan Natal," katanya.
Sejak tahun 2011 sebuah proyek peringatan dini Tsunami dikembangkan di Samudera India dari pusat penelitian geologi Potsdam, Jerman. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meminimalkan kerusakan dan jumlah korban bencana Tsunami.
Miranti Hirschmann