Warga Korsel yang Jadi Penumpang AirAsia Satu Keluarga

Aktivitas di Kantor Air Asia Terminal 3
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada hari ini, Minggu 28 Desember 2014, membenarkan ada tiga warganya yang ikut menumpang pesawat nahas AirAsia QZ8501 yang dinyatakan hilang kontak.
PKS Bakal Gelar Halal Bihalal Sabtu, Prabowo-Gibran dan Semua Parpol Diundang

Saat hilang dari radar, pesawat tipe Airbus A320-200 itu tengah mengudara dari Surabaya menuju ke Singapura. 
Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah

Kantor berita Korsel, Yonhap, edisi hari ini melaporkan ketiga warga Negeri Ginseng yang ada di dalam pesawat merupakan satu keluarga. Mereka bertiga terdiri dari seorang pria dan wanita berusia 30 tahunan, serta satu bayi.
Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto Singgung Lahan 3 Ribu Hektare di Musrembang

Kerabat penumpang asal Korsel juga telah dihubungi oleh Kemenlu. Ketiganya diketahui berangkat menuju ke Indonesia beberapa bulan lalu. 

Kerabat dekat mengatakan, ketiganya berencana untuk tinggal di salah satu negara di kawasan Asia Tenggara. "Namun, tidak diketahui dengan jelas, mengapa mereka bisa ada di dalam pesawat," ungkap seorang sumber di Kemlu Korsel. 

Usai memperoleh kabar pesawat hilang kontak, Kemlu Korsel langsung menggelar sebuah pertemuan darurat untuk mengatasi permasalahan itu. Mereka menyebut akan terus memantau kemajuan dalam operasi pencarian pesawat AirAsia. 

"Pemerintah Seoul berencana memantau secara seksama operasi pencarian yang dilakukan oleh otoritas setempat dan akan segera mengerahkan tim penanggulangan ke Surabaya hari ini," ungkap Duta Besar bagi warga Korsel dan urusan konsuler, Lee Jeong-gwan. 

Tim tersebut, lanjut Lee, akan terdiri dari Konsulat Jenderal Korsel dan dua diplomat yang akan ditugaskan di Kedubes Negeri Ginseng di Jakarta. Pemerintah mungkin akan mengerahkan satu atau dua staf tambahan ke Surabaya. 

Pejabat berwenang juga mengingatkan situasi saat ini masih terus berkembang dan cair. Sehingga, belum ada satu pun pihak yang bisa mengkonfirmasi bahwa pesawat telah jatuh. 

Kemlu juga menyebut, jika ada kerabat ketiganya yang ingin berangkat ke Indonesia, maka akan dibantu Pemerintah Negeri Ginseng. 

Dalam siaran persnya kepada VIVAnews, Kedubes Korsel di Jakarta mengatakan tengah berkoordinasi dengan otoritas Indonesia untuk ikut mengirimkan pesawat pencari jenis P-3 Orion. Namun, pengiriman pesawat, lanjut perwakilan Kedubes Korsel di Jakarta tetap membutuhkan persetujuan Pemerintah RI. 

Kendati AirAsia merupakan pesawat asal Malaysia, namun Indonesia tetap akan menjadi negara yang bertanggung jawab terhadap operasi pencarian dan penyelidikan, seandainya pesawat benar-benar jatuh di teritorinya.

Malam ini, tim dari Badan SAR Nasional (Basarnas) menghentikan proses pencarian untuk malam ini dan akan dilanjutkan pada pagi esok. 

Misi Agama

Menurut informasi dari pendeta di sebuah gereja di area Yeosu, Kim Sung-cheon, penumpang pria diketahui bernama Park Sung-bum dan berusia 37 tahun. Park dikirim ke Indonesia sebagai misionari Kristen. 

Sementara itu, penumpang wanita diketahui bernaam Lee Kyung-hwa dan berusia 36 tahun. Balita yang mereka bawa adalah bayi perempuan berusia 11 bulan, Yu-na."Park dikirim sebagai misionari umum," kata Kim.

Beberapa orang mengetahui Park pernah bekerja sebagai guru komputer di Kamboja selama empat tahun. Lalu, ketika kembali ke Korsel, dia menikahi istrinya. Dia lalu dikirim ke Indonesia dua bulan lalu dengan keluarganya. 

Park merupakan lulusan sekolah teologi dan digambarkan sebagai sosok Kristiani yang taat. Dia telah terlibat dalam kegiatan gereja sejak masih kecil. 


Baca juga: 



(asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya