Penyebab Kapal Oryong 501 Tenggelam di Laut Bering

Menlu RI, Retno LP Marsudi bertemu perwakilan perusahaan Sajo Industry
Sumber :
  • Direktorat Info Media Kemenlu RI
VIVAnews - Salah satu ABK Indonesia selamat dari tragedi tenggelamnya Kapal Oryong 501 pada 1 Desember lalu, Wanto, mengungkap penyebab tenggelamnya kapal tersebut bukan karena kelebihan penumpang, melainkan disebabkan cuaca buruk. Kendati cuaca tidak bersahabat, lanjut Wanto, kapten kapal tetap memaksakan untuk berlayar. 
Nurul Ghufron Disesak Mundur karena Kembali Bikin KPK Gaduh

Demikian ungkap Wanto yang ditemui media paska bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, di Gedung Pancasila, Pejambon, Jakarta Pusat pada Selasa, 30 Desember 2014. Wanto dipulangkan ke Tanah Air bersama dengan dua ABK lainnya yakni Naryanto dan Teguh bin Haryono menggunakan pesawat Garuda Airways GA 879. 
Remaja Perempuan 16 Tahun Tewas di Hotel Jaksel Dicekoki Inex dan Sabu

"Kapal yang lain sudah memilih untuk minggir dan tidak beroperasi, tapi si kapten tetap memaksa. Karena menurut dia, kalau sehari tidak berlayar, maka akan rugi," kata ABK asal Brebes, Jawa Tengah itu. 
Geger Seorang Ulama Pesohor Kritik Nabi Muhammad

Bahkan, dia menyebut di kapal itu memiliki radar untuk mengetahui posisi kapal. Ketika cuaca buruk, lanjut Wanto, ombak di Laut Bering mencapai 5-6 meter. 

"Kondisi gelap dan angin kencang sehingga kapal tenggelam," ujar dia. 

Sementara, di dalam kapal, fasilitas penyelamatan tidak mumpuni. Jaket penyelamat, ujar Wanto, tidak disiapkan untuk semua ABK. Kapten kapal pun tidak memberikan instruksi agar mereka mengenakan jaket penyelamat. 

"Sekoci juga ada, namun baru dikeluarkan setelah kapal akan tenggelam," imbuh Wanto. 

Penyelidikan

Sementara Duta Besar Korea Selatan untuk RI, Cho Tai-young, mengungkap saat ini sedang dilakukan penyelidikan secara menyeluruh terkait insiden tersebut. 

"Pemerintah Korsel akan melalui prosedur untuk menyelidiki apa yang terjadi saat itu," ujar dia. 

Choi turut menyampaikan rasa duka atas insiden tenggelamnya kapal itu di Laut Bering. Doa pun ditujukan bagi keluarga korban. 

Sementara, menurut pejabat KBRI di Seoul, insiden tenggelamnya Kapal Oryong 501 tergolong besar dan memperoleh perhatian yang luas dari publik. Oleh sebab itu, Pemerintah Korsel akan memberikan klarifikasi terhadap apa yang terjadi. 

Baca juga: 



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya