Puing AirAsia Ditemukan, Bantuan Asing Ditahan Dulu

Serpihan Pesawat AirAsia Ditemukan
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, mengatakan Badan SAR Nasional menahan bantuan militer yang ditawarkan oleh beberapa negara asing kepada Indonesia untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501. Sebab, pada sore tadi, puing dan jasad penumpang, pesawat jenis Airbus A320-200 itu telah ditemukan di perairan Selat Karimata. 
Kamu Bisa Berbagi Foto Tanpa Internet, Ada Fitur Punya iPhone

Demikian ungkap Retno yang ditemui media di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, pada Selasa, 30 Desember 2014. Menurut mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda itu, ada beberapa negara yang telah menyatakan kesiapan untuk membantu Indonesia. 
Adzan Berkumandang di Jalur Gaza, Warga Palestina Rayakan Lebaran Diwarnai Bom dan Rumah Runtuh

"Namun, mereka belum merinci apa bantuan apa saja yang mereka siapkan. Karena ada perkembangan terbaru ini, Basarnas meminta agar bantuan asing untuk sementara waktu ditahan dulu," kata Retno. 
Sempat Dilarang Nabi, Bagaimana Hukum Ziarah Kubur di Hari Lebaran? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Namun, jika memang ada hal yang diperlukan di lapangan, lanjut Retno, maka akan Pemerintah RI akan memintanya. Kemlu pun turut membantu dengan mengkomunikasikan masalah itu kepada negara yang bersangkutan. 

Dalam kesempatan itu, Retno turut menyampaikan belum berkomunikasi dengan pemerintah negara asing yang warganya ada di dalam pesawat tujuan Surabaya ke Singapura tersebut.     

"Suasana saat ini kan masih berduka dengan ditemukan serpihan pesawat pada hari ini. Namun, sejak hari pertama pesawat dinyatakan hilang pada Minggu kemarin, saya telah berkoordinasi dengan beberapa Menlu asing," papar Retno. 

Dia pun turut memuji sigapnya pemerintah dalam menemukan puing pesawat dan korban tewas. 

"Ini semua berkat kerja keras otoritas Indonesia dengan AirAsia yang cepat dan bagus," imbuh Retno. 

Beberapa negara yang diketahui siap memberikan bantuan antara lain Singapura, Australia, Korea Selatan, Malaysia, Amerika Serikat dan Selandia Baru. Sementara Prancis sudah menyatakan kesiapan dalam mengirimkan tenaga ahli pesawat. Demikian pula dengan Tiongkok dan Jepang. 

Negeri Singa mengerahkan tiga pesawat Hercules C-130 dan tiga kapal, Australia mengerahkan dua pesawat jenis Orion P3C, Korea Selatan mengirim 1 pesawat P3 Orion, dan satu pesawat yang dikirim oleh Malaysia. Sementara Amerika Serikat mengerahkan kapal perang USS Sampson dan Selandia Baru mengerahkan satu pesawat P3 Orion. 

Untuk memudahkan proses operasi penyelamatan, ujar Retno, Kemlu telah memberikan izin melintas bagi 25 jenis bantuan. Pemberian izin itu dilakukan dalam waktu singkat yakni 30 menit. 

"Bahkan, dalam beberapa hal, bisa mencapai antara 10 hingga 20 menit," imbuh Retno. 

Pada sekitar pukul 15.00 WIB, tim penyelamat berhasil menemukan serpihan puing pesawat dan enam jenazah pesawat AirAsia QZ8501. Tiga di antaranya telah dievakuasi. 

Baca juga: 



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya