Korban AirAsia Ditemukan, Ini Respons Kerabat MH370

Anggota keluarga penumpang MH370 berdoa di Kuil Yonghegong Lama, Beijing
Sumber :
  • REUTERS/Kim Kyung-Hoon
VIVAnews
Ceramahnya Dituding Sindir Rhoma Irama, Ini Klarifikasi Umi Laila
- Ketika pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya menuju Singapura dinyatakan hilang kontak pada Minggu, 28 Desember 2014, duka itu ikut dirasakan oleh keluarga maskapai Malaysia Airlines MH370. Namun, duka itu berubah menjadi sedikit cemburu, ketika dua hari kemudian pada Selasa, 30 Desember 2014, puing pesawat dan jenazah pertama burung besi jenis Airbus A320-200 itu mulai ditemukan.

Hari Kartini, Perempuan Bisa Dapat Bunga Kredit BCA 3 Persenan

Stasiun berita Australia,
Viral Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung, Sopir Pontang-Panting Mengejar
Skynews , edisi Jumat, 2 Januari 2014 melansir pernyataan keluarga penumpang MH370 asal Tiongkok, Song Chunjie. Adik pengusaha wanita itu turut dalam penerbangan nahas dari Kuala Lumpur menuju ke Beijing pada 8 Maret 2014. Namun, setelah proses pencarian yang memakan waktu hampir 10 bulan, keberadaan bangkai pesawat masih misterius.

"Keluarga penumpang penerbangan AirAsia lebih beruntung dibandingkan kami, karena paling tidak mereka mengetahui apa yang terjadi setelah pesawat dinyatakan hilang kontak," ungkap Song.

Dia menambahkan, mendengar berita buruk memang menyedihkan dan membuat terluka.

"Tapi, justru lebih menyedihkan bagi kami yang hidup tanpa kepastian dan masih tetap menanti apa yang sesungguhnya terjadi," imbuh wanita berusia 50 tahun itu.


Dia justru tidak habis pikir terhadap upaya yang dikerahkan oleh tim pencari. Mereka, kata Song, bisa menemukan pemimpin kelompok teroris, Osama bin Laden.


"Mereka bisa menemukan hanya satu orang. Bagaimana mungkin mereka tidak bisa menemukan sebuah pesawat yang besar? Kita harus segera memperoleh jawabannya untuk menghentikan tragedi serupa terjadi kembali di masa depan," tegas Song.


Kecemburuan juga dirasakan oleh Sarah Barjc. Sebab, pasangannya, Philip Wood turut menjadi penumpang MH370. Sempat beredar informasi bahwa Wood masih hidup dan mengirimkan foto dari pangkalan militer rahasia Amerika Serikat di Diego Garcia, Samudera Hindia. Walaupun rumor itu dibantah oleh tim pencari.


"Saya merasakan sedikit kecemburuan karena, Anda tahu, paling tidak mereka memiliki kemampuan untuk mengungkap sesuatu," ungkap Barjc yang diwawancarai oleh stasiun berita
CNN
dalam program "New Day".


Kendati begitu, dia memahami penderitaan yang kini tengah dialami keluarga penumpang AirAsia 8501. Menurut dia, itu merupakan rasa sakit yang akan dirasakan oleh seluruh bagian tubuh.


Bahkan, keluarga penumpang MH370 lainnya, Danica Weeks, mengatakan ketika mendengar ada maskapai asal Malaysia lainnya yang dirundung masalah, semua kenangan buruk seolah memenuhi pikirannya.


"Beberapa hari terakhir benar-benar merupakan siksaan. Semua kenangan buruk itu seakan kembali. Kami merasa lega terhadap apa yang telah kami alami. Tapi, tetap itu adalah sebuah mimpi buruk," ungkap Weeks.


Terlupakan


Untuk bisa tetap bertahan hidup, kerabat penumpang MH370 sengaja membuat semacam paguyuban untuk menguatkan satu sama lain. Ikatan kedekatan terbentuk, karena mereka bersama-sama di sebuah hotel di timur laut Beijing untuk menanti berita perkembangan penemuan MH370 selama berminggu-minggu.


Namun, kini setelah hampir 10 bulan berlalu, keluarga penumpang merasa kasus mereka seakan dilupakan. Bahkan, beberapa keluarga korban asal Tiongkok mengatakan mereka kerap berada dalam pantauan polisi.


Sebagai contoh, ketika pada pertengahan Juli lalu, mereka tengah berada di pusat dukungan untuk keluarga korban, sebanyak 16 orang di antaranya ditahan. Beberapa di antaranya bahkan dipukul oleh aparat.


Menurut pengakuan seorang kerabat penumpang, dia ditahan oleh polisi ketika tengah melintas di Lapangan Tiananmen dengan dua rekannya. Alasannya hanya karena ditemukan kaus bertuliskan "berdoa untuk MH370" di dalam tasnya. Mereka memang dibebaskan, namun tetap dibuntuti.


Kendati telah lama berlalu, kerabat penumpang mengaku tidak akan menyerah.


"Pergi dengan rute rumah lalu ke pusat informasi kini sudah menjadi kehidupan sehari-hari saya," ungkap keluarga korban lainnya asal Tiongkok, Dai Shuqin.


Kendati hal itu menguras tenaga dan biaya, namun Dai menegaskan selama dia masih sehat, hal tersebut akan selalu ditempuhnya.


Namun, Presiden Tiongkok, Xi Jinping pada Rabu lalu menegaskan kepada keluarga penumpang bahwa kasus MH370 tidak akan dilupakan.


"Kami tidak akan melupakan mereka dan kami akan terus melanjutkan upaya kami serta mencoba segala cara untuk menemukan mereka," ungkap Xi.


Hal tersebut juga ditegaskan oleh perwakilan dari Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) pada pekan lalu. Mereka menyebut pencarian di bawah laut masih terus berlanjut.


"Pekerjaan kami masih terus berlanjut secara menyeluruh dan metodis. Kadang perkembangan setiap minggu mungkin terlihat lambat," ujar perwakilan ATSB.


Mereka menegaskan, proses pencarian itu tidak akan berhenti, hingga puing pesawat dan jasad penumpang MH370 ditemukan. (art)


Baca juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya