KRI Usman Harun Dikerahkan Cari AirAsia, Ini Kata Singapura

Tiga KRI baru TNI AL
Sumber :
  • Dok. TNI AL
VIVAnews - Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya TNI, F. Henry Bambang Soelistyo, pada Minggu, 4 Januari 2015 menyampaikandalam pencarian bangkai pesawat dan jasad penumpang AirAsia QZ8501, TNI Angkatan Laut menambah dua kapal lagi. Kedua kapal itu diketahui yakni KRI Usman Harun dan KRI Frans Kasepo. 
Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini

Namun, pengerahan KRI Usman Harun rupanya tidak terlepas dari perhatian Singapura yang juga ikut serta dalam misi kemanusiaan itu. Bahkan, media Singapura, Channel News Asia, edisi Minggu, 4 Januari 2015, menurunkan tulisan dengan judul "Indonesia Mengerahkan KRI Usman Harun yang Kontroversial untuk Pencarian Pesawat AirAsia". 
Doa Ibunda untuk Ernando Ari dan Indonesia U-23

Mereka masih mengaitkan nama kapal tersebut dengan insiden pengeboman Gedung MacDonald di tahun 1965 lalu. Nama kapal itu diambil dari pelaku pengeboman yakni Usman Mohamed Ali dan Harun Said yang menjadi anggota Korps Komando Operasi (KKO). Akibat aksi pengeboman itu, sebanyak tiga orang tewas dan 33 lainnya terluka. 
Main Series Bareng Nicholas Saputra, Lee Sang Heon Jadi Bisa Masak Orek Tempe

Kementerian Pertahanan Singapura (MINDEF), turut memberikan komentar mereka. Mereka mengatakan, walau KRI Usman Harun ikut dilibatkan dalam misi tersebut, namun mereka akan tetap melanjutkan misi pencarian. 

"Singapura menawarkan bantuannya untuk upaya kemanusiaan yang muncul dari sebuah kecelakaan tragis AirAsia QZ8501 yang jatuh di teritori negara tetangga kami, Indonesia. Kami menawarkan rasa duka terdalam kepada keluarga penumpang dan kru. SAF, akan tetap membantu upaya pencarian secara profesional," tulis perwakilan MINDEF. 

Dalam misi ini Pemerintah Singapura mengerahkan dua kapal, dua pesawat Hercules C-130, 1 helikopter dan tujuh personil anggota DVI untuk mengidentifikasi jasad korban. 

Baca juga: 



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya