Usai Blusukan ke Daerah Banjir, PM Malaysia Terserang E.Coli

Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak bersama Presiden AS, Barack Obama
Sumber :
  • REUTERS/Hugh Gentry
VIVAnews - Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak, dilaporkan menderita infeksi bakteri E.Coli setelah pada pekan lalu blusukan ke kawasan banjir di negaranya. Informasi itu disampaikanSekretaris Pers, Tengku Sharifuddin Tengku Ahmad kepada media. 
Proyek Ini jadi 'Game Changer'

Stasiun berita Channel News Asia, Senin 5 Januari 2015 melansir akibat sakit tersebut, Najib terpaksa beristirahat di rumah. 
Prediksi Pertandingan Liga 1: Persib Bandung vs Borneo FC

"Perdana Menteri kini tengah beristirahat di rumah," tulis Tengku dalam sebuah pesan pendek. 
Sosok Abu Shujaa, Komandan Perang Al Quds yang 'Bangkit' dari Kematian

Kendati begitu, pemimpin koalisi UMNO itu berjanji akan tetap memantau kondisi banjir yang masih menimpa Negeri Jiran. Hal itu disampaikan Najib melalui akun Twitternya, usai kantor Perdana Menteri (PMO) menyampaikan kepada publik mengenai situasi kesehatannya. 
Dilansir laman The Star Malaysia, dalam cuitan PMO, ditulis bahwa dokter menyarankan Najib untuk beristirahat. 
Escherichia coli atau E.Coli adalah sebuah bakteri yang sering ditemukan di usus manusia. Walaupun sebagian besar bakteri tersebut tidak berbahaya, namun untuk beberapa gejala bisa memunculkan gejala keracunan makanan. 

Biasanya bakteri tersebut bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui air atau makanan yang telah terkontaminasi. 

Dikritik Publik

Sementara, Najib baru menengok korban bencana banjir, setelah dia dikritik publik lantaran tertangkap kamera tengah berlibur bersama Presiden Amerika Serikat, Barack Obama di Hawaii pada akhir bulan Desember 2014. Korban bencana banjir geram, karena pemerintah bertindak lambat sementara mereka telah berada di tempat pengungsian selama bebrapa hari tanpa makan dan minum. 

Akibat bencana banjir tahun 2014, menyebabkan sebanyak 21 orang tewas. Dua di antaranya termasuk dua warga Indonesia. Sementara, ratusan ribu orang terpaksa mengungsi. Hal ini menyebabkan banjir yang melanda Malaysia disebut yang paling buruk dalam satu dekade terakhir. 

Namun, beberapa hari terakhir, lantaran hujan mulai berhenti dan ketinggian air perlahan menurun, membuat banyak warga yang memutuskan kembali dan membersihkan rumah mereka dari lumpur. 



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya