Sebelum Diserbu Polisi, Penyandera Sempat Melakukan Ini

Foto terduga pelaku penyanderaan di Supermarket Kosher
Sumber :
  • REUTERS/Paris Prefecture de Police handout via REUTERS
VIVAnews - Pelaku penyanderaan di Supermarket Kosher, yang berlokasi di dekat  Porte de Vincennes, Paris, Amedy Coulibaly, sempat menelpon ke stasiun televisi Prancis, BFMTV.
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Dalam komunikasinya, Coulibaly sempat mengklaim bahwa dia merupakan salah satu anggota kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS). 
Bertemu Menteri Australia, Yasonna Bahas Soal Terorisme

Dikutip dari stasiun berita Sky News, Sabtu 10 Januari 2015, Coulibaly turut menyebut dia dan kakak beradik Kouachi bersekongkol untuk membuat teror ini. Coulibaly diketahui hanya beraksi seorang diri. 
UEA: Teroris Sebarkan Radikalisme Lewat Video Game

Sebelumnya, polisi Prancis menduga, dia menyandera warga di Supermarket Kosher bersama dengan mantan kekasihnya, Hayat Boumeddiene. 

Jelang magrib, polisi anti-teror Prancis, GIGN mulai memperoleh celah untuk menyerbu masuk ke dalam supermarket. Sebab, usai menghubungi media Prancis, Coulibaly tidak menutup teleponnya dengan benar, sehingga polisi masih bisa memantau komunikasinya dari dalam supermarket.

Selain itu, menurut seorang sumber, polisi juga berhasil meretas video kamera pemantau di dalam supermarket, sehingga mereka bisa melihat secara seksama apa yang terjadi di dalam. Polisi diketahui juga melakukan komunikasi secara diam-diam dengan salah satu sandera. 

Maka, ketika Coulibaly diketahui tengah melakukan salat magrib, polisi GIGN menyerbu masuk ke dalam supermarket. Pelaku dilaporkan tewas dan 15 sandera berhasil dibebaskan dalam keadaan hidup. 

Namun, empat sandera lainnya dilaporkan tewas dalam operasi penyelamatan itu. Kendati polisi Prancis tidak mempercayainya, di lain tempat, Presiden Francois Hollande justru membenarkan adanya korban sipil yang tewas. 

Puji polisi

Dalam jumpa pers yang digelar di Paris, usai drama penyanderaan usai, Presiden Hollande dan Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve memuji keberanian polisi.

Prancis, ujar Hollande telah menunjukkan dan akan tetap memperlihatkan bahwa mereka tidak takut terhadap tindak terorisme. 

Dia juga menjelaskan apa yang terjadi dalam tiga hari terakhir merupakan sebuah tragedi bagi Prancis. Kendati teror ini telah usai, namun Hollande menyebut Prancis masih menghadapi ancaman lain. 

"Kita semua harus tetap waspada. Saya juga meminta kepada kalian untuk tetap bersatu, karena itu senjata terbaik yang kita miliki," kata Hollande dan dikutip BBC.


Baca juga: 



(asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya