Sumber :
- REUTERS / Youssef Boudlal
VIVAnews
- Situs peniup peluit menuding suksesnya lobi-lobi Yahudi untuk menyensor material anti-semit, memprovokasi serangan terhadap media Charlie Hebdo, yang diklaim sebagai balas dendam atas pembuatan karikatur Nabi Muhammad.
Dikutip dari laman Jerusalem Post , Sabtu 10 Januari 2015, menyebut Wikileaks melalui Twitter, mengaitkan sebuah artikel dari
Baca Juga :
Ratu Rania Sindir Charlie Hebdo
Baca Juga :
Keluarga Aylan Kurdi Kecam Charlie Hebdo
Dikutip dari laman Jerusalem Post , Sabtu 10 Januari 2015, menyebut Wikileaks melalui Twitter, mengaitkan sebuah artikel dari
Telegraph
yang memberitakan tuduhan anti-semit terhadap Maurice Sinet, yang pernah bekerja untuk Charlie Hebdo pada 2009.
Maruice Sinet dituntut di pengadilan, karena tuduhan memicu kebencian rasial, karena kolom yang dia tulis pada Juli 2008, tentang rumor bahwa putra Nicolas Sarkozy (saat itu menjabat Presiden Prancis), akan menjadi penganut Yudaisme.
Maruice Sinet dipecat dari Charlie Hebdo, karena menolak permintaan untuk meminta maaf pada orang Yahudi. Dia akhirnya dituntut ke pengadilan oleh LICRA, organisasi yang mengklaim bekerja untuk toleransi rasial.
"Pada dasarnya, Wikileaks mengatakan usaha untuk memerangi sikap anti-semit melalui sistem hukum Prancis, membuka jalan bagi pembunuhan oleh teroris," kata Dr Efraim Zuroff, pemimpin Simon Wiesenthal Center di Yerusalem.
Efraim membantah adanya lobi-lobi Yahudi untuk menyensor berbagai material anti-semit. Walau begitu, dia tidak menjelaskan mengapa anti-semit dianggap memicu kebencian, sementara penghinaan terhadap agama lain tidak.
How the Jewish pro-censorship lobby legitimized attacks on Charlie Hebdo for "offensive" speech http://t.co/6Ts6rWgw7p #CharlieHebdo
— WikiLeaks (@wikileaks) January 8, 2015
Simak Juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Telegraph