Sumber :
- REUTERS/Tyrone Siu
VIVAnews
- Rumah dan bekas kantor taipan media Hong Kong, Jimmy Lai, yang terlibat dalam aksi protes pro-demokrasi, dilempar bom molotov pada Senin, 12 Januari 2015. Serangan pertama dilaporkan terjadi pada dini hari.
Menurut laporan
Reuters , pelaku menggunakan sebuah mobil, melemparkan sesuatu yang meledak dan menimbulkan api saat mengenai pagar rumah. Serangan kedua terjadi di kantor Next Media, sekitar 20 menit kemudian.
Menurut laporan
Baca Juga :
Ini Kota Termahal di Asia
Polisi Hong Kong membenarkan adanya dua insiden, satu di Kadoorie Avenue, Kowloon, dan satu lagi di kantor Next Media. Lai yang mundur sebagai CEO Next Media, Desember 2014, dikenal sebagai pengkritik keras Beijing.
Dia ditahan karena menolak meninggalkan lokasi protes pro-demokrasi, Desember 2014, di Hong Kong, saat polisi berusaha membubarkan aksi protes yang dinilai telah mengganggu ketertiban umum, selama dua setengah bulan terakhir.
Insiden yang terjadi, Senin, disebut bukan yang pertama kalinya. Lai telah beberapa kali menjadi sasaran serangan, seperti pada 2013, saat seorang pria bertopeng membakar puluhan ribu eksemplar majalah Apple Daily.
Pada 2014, dua bank komersial HSBC dan Standard Chartered menarik iklan bernilai jutaan dolar dari Apple Daily, setelah mendapat tekanan dari Beijing. Rumah Lai juga pernah diserang dengan cara ditabrak, serta dirusak dengan berbagai senjata tajam. (one)
Simak Juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Polisi Hong Kong membenarkan adanya dua insiden, satu di Kadoorie Avenue, Kowloon, dan satu lagi di kantor Next Media. Lai yang mundur sebagai CEO Next Media, Desember 2014, dikenal sebagai pengkritik keras Beijing.