Saudara Polisi Korban Charlie Hebdo Kecam Pelaku

Ahmed Merabet polisi Prancis yang dibunuh dalam pembantaian Charlie Hebdo
Sumber :
  • Twitter
VIVAnews
Ratu Rania Sindir Charlie Hebdo
- Saudara polisi muslim Prancis yang dibunuh dengan darah dingin dalam pembantaian di kantor media Charlie Hebdo, Ahmed Merabet, mengatakan saudaranya dibunuh oleh teroris, para muslim palsu.

Keluarga Aylan Kurdi Kecam Charlie Hebdo

"Saudaraku adalah muslim dan dia dibunuh oleh dua teroris, dua muslim palsu. Islam adalah agama damai dan cinta. Dia (Ahmed) sangat bangga mewakili polisi dan mempertahankan nilai-nilai republik," kata Malek Merabet, dikutip
Tampilkan Satir Aylan Kurdi, Charlie Hebdo Tuai Kecaman
Guardian , Sabtu, 10 Januari 2015.


Malek menambahkan, para teroris yang mengabaikan permohonan saudaranya untuk mendapatkan belas kasihan, mungkin sama-sama berdarah Aljazair, tapi tidak ada persamaan lainnya. Dia menegaskan bahwa Prancis menghadapi perang melawan ekstremisme, bukan warga muslim.


"Saya sampaikan sekarang pada semua orang rasis, fobia Islam dan anti-semit. Seseorang tidak boleh bingung membedakan ekstremis dengan muslim. Orang gila tidak memiliki warna atau agama," ujarnya.


Rekaman video yang beredar, memperlihatkan bagaimana dua pelaku mendekati Ahmed yang tergeletak di jalan menderita luka tembak, Rabu, 7 Januari 2015. Pelaku kemudian menembak mati Ahmed dari jarak dekat, sebelum melarikan diri.


Seruan Malek menjadi penting, setelah serangan Charlie Hebdo meningkatkan fobia Islam di Prancis. Setidaknya telah terjadi serangan granat di salah satu masjid, ledakan di toko kebab, serta penembakan satu keluarga muslim dalam sebuah mobil.


Malek mengatakan, Ahmed telah menjadi tulang punggung keluarganya, sejak ayahnya meninggal, 20 tahun lalu. Ahmed bekerja di perusahaan binatu sebelum bergabung dengan kepolisian delapan tahun lalu, dan bekerja dengan baik untuk memperoleh promosi.


"Melalui kerja kerasnya, dia baru saja mendapatkan posisi detektif. Semua rekannya menyebut dia sebagai orang yang sangat bersemangat dengan pekerjaannya," ujar Malek.


Sebelum tertembak, Ahmed sedang melakukan patroli dengan sepeda. Dia segera menuju ke lokasi setelah mendapat laporan, dan tiba tepat saat para teroris akan melarikan diri.


"Dia berhadapan dengan para teroris dan mengeluarkan senjatanya. Itu pekerjaannya, itu tugasnya," kata Rocco Contento, seorang polisi yang mengenal baik Ahmed. (one)


Simak Juga:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya