Sumber :
- REUTERS / Charles Platiau
VIVAnews
- Penyerangan di Prancis, yang menewaskan 17 orang menjadi fokus media di seluruh dunia. Para pemimpin Eropa turut serta bersama sekitar 3,7 juta orang yang menggelar aksi di Paris, mengecam penyerangan kantor media Charlie Hebdo pada Minggu 11 Januari 2015 lalu.
Namun, laporan tentang pembantaian lebih dari 2.000 warga sipil Nigeria oleh Boko Haram, sepertinya luput dari perhatian. "Apa yang membuat satu pembantaian lebih bernilai berita dari pembantaian lainnya?" seperti dikutip dari laman Guardian , Selasa 13 Januari 2015.
Simak Juga:
Baca Juga :
Indonesia Kecam Bom Bunuh Diri di Kamerun
Namun, laporan tentang pembantaian lebih dari 2.000 warga sipil Nigeria oleh Boko Haram, sepertinya luput dari perhatian. "Apa yang membuat satu pembantaian lebih bernilai berita dari pembantaian lainnya?" seperti dikutip dari laman Guardian , Selasa 13 Januari 2015.
Saat jutaan orang membela kebebasan berekspresi di Paris, krisis di Nigeria terkubur bersama lebih dari 2.000 orang di kota Baga, yang tidak didengar suaranya oleh dunia. Amnesty Internasional menyebut, yang terjadi di Nigeria, adalah pembantaian terbesar oleh Boko Haram.
Hampir dua pekan, setelah pembantaian oleh Boko Haram, yang dilaporkan terjadi selama empat hari berturut-turut, ribuan jenazah masih tergeletak di jalan-jalan. Warga yang selamat harus berjalan ratusan kilometer ke kota untuk membuat laporan.
Setelah dilaporkan, mereka masih menunggu perhatian yang tak kunjung datang. Media-media dunia hanya terguncang dengan penyerangan yang terjadi di Paris. "Memalukan, bagaimana dua ribu orang dibunuh hampir tidak mendapat perhatian media," tulis analis terorisme Max Abrahms di Twitter.
"Ini mungkin abad ke-21, tetapi kehidupan orang Afrika masih tidak bernilai berita, dan kurang berarti dibandingkan kehidupan Barat," kata Simon Allison dari Daily Maverick, mitra jaringan Guardian di Afrika.
Allison menambahkan, Boko Haram telah mengambil kendali Baga, lebih luas lagi atas negara bagian Borno. "Ini bukan hanya teroris. Mereka telah mendirikan negara de facto," ujarnya. Apa yang dilakukan Boko Haram, sebanding dengan ISIS di Irak dan Suriah."
Sementara itu, ISIS telah menjadi perhatian dunia, Boko Haram di Afrika tidak bernilai bagi masyarakat Barat.
Simak Juga:
(asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Saat jutaan orang membela kebebasan berekspresi di Paris, krisis di Nigeria terkubur bersama lebih dari 2.000 orang di kota Baga, yang tidak didengar suaranya oleh dunia. Amnesty Internasional menyebut, yang terjadi di Nigeria, adalah pembantaian terbesar oleh Boko Haram.