Teroris di Prancis Diduga Beli Senjata dari Belgia

Amedy Coulibaly
Sumber :
  • REUTERS/Social Media via Reuters TV
VIVAnews - Penyerbu supermarket Yahudi, Kosher, Amedy Coulibaly, diduga membeli senjata yang digunakannya untuk beraksi di Belgia. Menurut harian Belgia, Het Laatste Nieuws, jenis senjata yang dibeli di sana, antara lain senjata Kalashnikov dan peluncur roket. 
Gelar Operasi Antiteror, Polisi Kanada Lumpuhkan Tersangka

Stasiun berita Channel News Asia, Kamis, 15 Januari 2015, melansir Coulibaly membelinya di dekat stasiun kereta api Gare du Midi seharga kurang dari 5.000 Euro atau Rp74 juta. Kedua jenis senjata itu dibeli Coulibaly dan diduga diberikan kepada kakak beradik Kouachi untuk menyerang kantor Majalah Charlie Hebdo
Bertemu Menteri Australia, Yasonna Bahas Soal Terorisme

Sementara, senjata penyerang jenis scorpio yang dia gunakan untuk menyerbu Supermarket Kosher, juga dibeli dari Belgia. Menurut harian itu, tempatnya sangat dikenal. 
UEA: Teroris Sebarkan Radikalisme Lewat Video Game

Kendati begitu, Jaksa Penuntut Belgia yang dihubungi menolak untuk berkomentar. 

Di tempat terpisah, pada Selasa kemarin, seorang penjual asal Charleroi, selatan Brussel, menyerahkan diri ke kantor polisi. Penjual itu mengaku beberapa bulan terakhir kerap berkomunikasi dengan Coulibaly. 

Menurut keterangan penjual itu, Coulibaly ingin membeli sebuah kendaraan. Penjual itu sempat menipu Coulibaly. Namun, setelah terjadi serangan yang dilakukan Coulibaly, dia mengaku takut dan langsung menyerahkan diri ke polisi. 

Kantor berita Belgia, Belga, melaporkan saat penggeledahan di rumah Coulibaly, polisi menemukan beberapa dokumen yang menunjukkan pria berusia 33 tahun itu ingin membeli senjata dan amunisi termasuk senjata jenis Tokarev seperti yang dia gunakan untuk menyerang Supermarket Kosher. 

Penjual itu kini telah berada di tahanan polisi. 

Namun, menurut harian Belgia lainnya, De Standaard, klaim yang menyebut Coulibaly membeli senjata di Belgia tidak lebih dari sekedar teori saat ini. Kendati begitu, laporan Het Laatste Nieuws, seolah membenarkan laporan media Prancis, Mediapart, salah satu kakak beradik Kouachi dan teroris ketiga pernah mencoba untuk membeli senjata di tahun 2010 lalu di Belgia. 

Coulibaly akhirnya tewas diberondong peluru polisi setelah melalui aksi baku tembak. Selama drama penyanderaan, Coulibaly menembak empat sandera warga Prancis keturunan Yahudi. Selain itu, Coulibaly juga menembak mati seorang polisi wanita. (ren)

Baca juga: 


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya