Laris, Charlie Hebdo Dicetak 5 Juta Eksemplar

Warga antri membeli majalah edisi khusus Charlie Hebdo
Sumber :
  • REUTERS/Stephane Mahe
VIVAnews - Majalah mingguan satir, Charlie Hebdo, laris manis bak kacang goreng di jam pertama penjualannya pada Rabu kemarin. Bahkan, menurut laporan BBC, Rabu 14 Januari 2014, warga Prancis sudah antri di depan kios majalah sejak dini hari untuk bisa membeli majalah bergambar sampul depan kartun Nabi Muhammad itu. 
Ratu Rania Sindir Charlie Hebdo

Melihat antusiasme yang demikian besar, maka perusahaan percetakan memutuskan menaikan jumlah majalah yang dicetak menjadi 5 juta kopi. Padahal, sebelumnya, mereka telah mengantisipasi dengan menyiapkan hingga 3 juta kopi. 
Keluarga Aylan Kurdi Kecam Charlie Hebdo

Biasanya, Charlie Hebdo hanya dicetak sebanyak 60 ribu kopi saja. Dalam edisi khusus yang disebut publik "edisi bertahan", Charlie Hebdo kembali menampilkan kartun Nabi Muhammad yang digambar oleh kartunis Renald Luzier. 
Tampilkan Satir Aylan Kurdi, Charlie Hebdo Tuai Kecaman

Dalam sampul depannya, Nabi Muhammad terlihat memegang sebuah kertas bertuliskan "saya Charlie" di bawah tajuk pemberitaan "semua dimaafkan". Nabi Muhammad terlihat meneteskan air mata dalam sampul depan tersebut. Edisi khusus Charlie Hebdo tersedia dalam 16 bahasa, di antaranya Inggris, Arab dan Turki.  

Beberapa warga Prancis mengatakan mereka harus membeli majalah itu sebagai bentuk dukungan terhadap kebebasan berbicara. 

"Edisi kali ini merupakan sebuah simbol. Majalah itu mencerminkan keteguhan mereka dan membuktikan mereka tidak takut menghadapi teror," ungkap seorang warga Paris, Catherine Boniface. 

Edisi terbaru itu disambut baik dan didukung penuh oleh Pemerintah Prancis, termasuk Presiden Francois Hollande. Dia menyebut, nilai-nilai yang tertanam di dalam majalah itu akan tetap hidup. 

"Charlie Hebdo hidup dan akan terus bertahan. Anda bisa saja membunuh pria dan wanita, namun Anda tidak akan mampu membunuh ide-ide mereka," kata Hollande. 

Sementara, Perdana Menteri Manuel Valls, yang kerap menjadi target kritik majalah itu, terlihat ikut membeli Charlie Hebdo. 

Terbitnya kartun Nabi Muhammad kembali memicu kebencian dan kritik dari umat Muslim di seluruh dunia. Termasuk di kelompok ekstrimis. Bahkan, kelompok militan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS), menyebut penerbitan kembali kartun Nabi Muhamamd sebagai tindakan bodoh. 

Baca juga: 


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya