MUI Kecam Publikasi Kartun Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo

Warga antri membeli majalah edisi khusus Charlie Hebdo
Sumber :
  • REUTERS/Stephane Mahe
VIVAcoid - Ketua Majelis Ulama Indonesia, Dien Syamsudin, mengecam penerbitan kembali kartun Nabi Muhammad oleh majalah satir, Charlie Hebdo pada Rabu, 14 Januari 2015. Menurut Dien, kendati dilakukan atas dasar kebebasan berekspresi dan berbicara, penerbitan kartun Nabi Muhammad tidak bisa dibenarkan. 
Ratu Rania Sindir Charlie Hebdo

Demikian kata Dien yang ditemui di kantor sekretariat Center for Dialogue dan Cooperation among Civilizations (CDCC) di Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 15 Januari 2015. Menurut Dien, apa yang dilakukan oleh redaksi Charlie Hebdo juga merupakan bentuk kekerasan yang dilakukan secara verbal terhadap umat Islam. 
Keluarga Aylan Kurdi Kecam Charlie Hebdo

"Kita semua harus menyatakan zero tolerance terhadap semua bentuk kekerasan. Baik itu kekerasan secara fisik oleh individu atau kelompok, kekerasan verbal, kekerasan yang dilakukan pemerintah atau pemilik modal," papar pria yang juga menjabat sebagai Ketua PP Muhamadiyah itu. 
Tampilkan Satir Aylan Kurdi, Charlie Hebdo Tuai Kecaman

Namun, dia menghimbau kepada seluruh umat Muslim di Indonesia agar tidak bereaksi secara berlebihan dalam menanggapi penghinaan tersebut. Sebab, kata Dien, tidak akan menyelesaikan masalah. 

"Justru malah akan menimbulkan masalah baru. Salah satunya muncul Islamofobia," imbuh dia. 

Tetapi, lanjut Dien, bukan berarti Umat Muslim harus diam. Dalam menghadapi bentuk kekerasan semacam ini, harus ditanggapi dengan cara yang cerdas dan taktis. 

"Kelompok yang melakukan penghinaan ini mereka tidak cerdas, ceroboh, semena-mena dan emosional. Justru, jangan ditanggapi dengan cara serupa," kata dia. 

Salah satu cara yang ditawarkan Dien, bisa membawa tindakan penghinaan ini ke ranah hukum. "Cari celah untuk menyeret pelakunya," imbuh Dien. 

Diskusi Kemlu

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, Pemerintah Indonesia pada Senin pekan depan akan menggelar sebuah diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan.  

"Diskusi tersebut bertujuan untuk mengingatkan pentingnya toleransi antar umat beragama agar jangan sampai terprovokasi. Kebebasan berekspresi memang harus dihormati tetapi bukan berarti tanpa batas," kata pria yang akrab disapa Tata itu melalui pesan pendek kepada VIVA.co.id 

Pada Rabu kemarin, redaksi Charlie Hebdo merilis edisi majalah khusus paska satu pekan diteror oleh kakak beradik Kouachi. Seolah tidak jera, mereka kembali merilis kartun Nabi Muhammad yang dijadikan sebagai sampul depan. 

Dalam sampul depannya, tergambar Nabi Muhammad yang tengah memegang kertas bertuliskan "Saya Charlie" sambil menitikkan air mata. 

Kendati dianggap sebagai bentuk penghinaan oleh Umat Muslim di seluruh dunia, majalah itu ludes terjual dalam hitungan beberapa menit saja. Tim sirkulasi bahkan sampai mencetak hingga 5 juta eksemplar akibat tingginya permintaan. (ren)

Baca juga: 



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya