- wikimedia commons/collectionscanada/npg.org
VIVA.co.id - Pada 114 tahun yang lalu, Kerajaan Britania Raya (Inggris) ditinggal pergi oleh penguasa mereka, Ratu Victoria, yang wafat pada usia 81 tahun. Dia hingga kini dikenal sebagai pemimpin monarki terlama dalam sejarah Inggris.
Menurut The History Channel, Ratu Victoria wafat saat Kerajaan Inggris mencapai puncak kejayaan. Britania Raya saat itu melebarkan kekuasaan dari benua Amerika, Afrika, Asia, hingga pulau-pulau kecil di Samudera Pasifik.
Memimpin selama 63 tahun dan 7 bulan, dia menjadi pemimpin monarki terlama Inggris Raya. Menurut stasiun berita BBC, Victoria ditunjuk sebagai penguasa kerajaan saat usianya masih belia, yaitu 18 tahun. Ini menyusul mangkatnya Raja Inggris, William IV, yang merupakan pamannya.
Ketika Victoria ditunjuk menjadi Ratu, Inggris sudah mematangkan sistem monarki konstitusional. Siapa pun raja atau ratunya, yang bersangkutan memiliki kekuasaan politik yang sangat terbatas, karena sudah didominasi oleh parlemen dengan menunjuk perdana menteri.
Namun, selama 40 tahun terakhir hidupnya, Ratu Victoria menjalani masa duka yang berkepanjangan. Masa ini terjadi sejak suami yang menjadi pujaan hatinya, Pangeran Albert, meninggal dunia pada 14 Desember 1861.
Kendati terus berduka, Ratu Victoria tetap memimpin Inggris Raya hingga wafat pada 22 Januari 1901. Victoria dan Albert dikaruniai sembilan anak dan 34 cucu.
Saat Victoria wafat, banyak keturunannya menikah dengan sesama bangsawan di kerajaan-kerajaan Eropa. Itu sebabnya Victoria juga disebut sebagai "Neneknya Eropa."
Para keturunannya yang kini menjadi pemimpin monarki di sejumlah negara Eropa adalah Ratu Elizabeth II dan Duke of Edinburgh (Inggris), Raja Harald (Norwegia), Raja Carl XVI Gustaf (Swedia), Ratu Margrethe II (Denmark), dan pasangan Raja Juan Carlos I dan Ratu Sofia (Spanyol).
Baca juga ...
Fakta Aneh Michael Jackson yang Bikin Anda Ngeri
Misteri di Balik Air Zam-zam yang Tak Pernah Habis
Ungkap Momen Pelukan Terakhir dari Babe Cabita, Istri: Terasa Hangat
Melalui caption dalam unggahannya itu, Fati meluapkan isi hati mengharukan. Ia ungkap satu minggu yang ia jalani setelah meninggalnya Babe Cabita sangat berat
