Wamenhan AS Jamin Tidak Ada Lagi Embargo atas RI

Hanggar jet tempur F-16 TNI AU di Lanud Roesmin Nurjadin
Sumber :
  • ANTARA FOTO/FB Anggoro
VIVA.co.id - Pejabat tinggi Departemen Pertahanan Amerika Serikat, David B. Shear, mengatakan tidak ada lagi embargo alutsista militer kepada Indonesia. Sebagai negara pemasok perlengkapan militer yang handal, kata Shear, mereka akan selalu menyediakan alutsista canggih dan dapat diandalkan oleh negara sekutu dan mitranya.
Reimburse Pakistan US$300 Juta Ditolak Pentagon

Demikian ungkap Shear, yang ditemui dalam pertemuan media terbatas, termasuk dengan VIVA.co.id di Hotel Keraton, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat pada Jumat, 23 Januari 2015. 
Intip Kemampuan Perang Panser TNI Buatan Bandung

"Sulit bagi kami membayangkan untuk menjatuhkan embargo kepada negara mitra sepenting Indonesia. Kami pasti akan melakukan apa pun yang kami mampu untuk memastikan dukungan peralatan dan perawatan yang dapat diandalkan dikirim ke Indonesia," ujar Wakil Menteri Pertahanan AS bidang keamanan Asia dan Pasifik itu.
Pentagon Akui Peran Rusia dalam Gencatan Senjata Suriah

Terkait dengan pengiriman alutsista militer, mantan Menhan Chuck Hagel, dalam kunjungannya ke Indonesia tahun 2013 lalu, mengumumkan Pemerintah Negeri Paman Sam merestui penjualan  8 unit helikopter tempur Apache. Mantan Wamenhan RI, Sjafrie Sjamsoeddin kala itu, mengatakan pembelian 8 heli tersebut seharga US$500 juta atau sekitar Rp5,4 triliun. 

"Oktober 2014 sudah mulai tiba di Indonesia. Pengiriman dilakukan secara bertahap, lengkap dengan persenjataan dan suku cadang," kata Sjafrie saat itu. 

Di tahun 2011, DPR RI juga sudah menyetujui pembelian 6 unit pesawat tempur baru berjenis F-16 Bloc 52 senilai US$430 juta atau Rp3,8 triliun. Semua pembelian ini, dilakukan untuk memodernisasi alutsista TNI yang sudah usang.

Negeri Paman Sam pernah menjatuhkan embargo senjata kepada Indonesia sejak tahun 1999 hingga 2005. Hal itu lantaran pelanggaran HAM yang dilakukan ABRI dalam kasus tindak kekerasan di Timor Timur. 

Belajar dari pengalaman itu, Kementerian Pertahanan RI, tidak lagi mengandalkan pembelian senjata dari satu negara. (ren)

Baca juga: 




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya