PBB Gagal Mediasi Perundingan Damai di Yaman

Militan Houthi melakukan patroli di ibukota Sanaa, Yaman, 25 Januari 2015
Sumber :
  • REUTERS/Mohamed al-Sayaghi

VIVA.co.id - Pembicaraan antara pemberontak Houthi dan pemerintah Yaman yang dimediasi PBB menemui kegagalan. Demikian disampaikan seorang pejabat Yaman yang terlibat dalam pembicaraan, Minggu, 25 Januari 2015.

Dilansir dalam laporan PressTV, Senin, 26 Januari, tiga partai menarik diri dari negosiasi, yaitu Partai Islah, Sosialis dan Nasserite. Ketiga partai itu menyerukan protes terhadap pemberontak Houthi, di tengah kebuntuan politik di Yaman.

Kritis politik semakin dalam setelah Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi dan Perdana Menteri Khaled Bahah mengundurkan diri, akibat tekanan dari pemberontak Houthi. Namun parlemen telah menolak pengunduran diri Hadi.

Saat ini Hadi berada di kediaman pribadinya, dikepung oleh pemberontak Houthi yang membuat pos-pos pemeriksaan di ibukota dan melakukan patroli di jalan-jalan. Houthi menolak rencana pembentukan enam wilayah federasi yang diusulkan pemerintah.

Pemberontak Houthi menguasai ibukota Sanaa, September 2014, setelah empat hari pertempuran dengan pasukan yang setia pada Jenderal Ali Mohsen al-Ahmar, saudara tiri mantan diktator Yaman Ali Abdullah Saleh.

Perjanjian gencatan senjata kemudian ditandatangani, menyerukan penarikan mundur pasukan Houthi dari ibukota setelah penunjukkan seorang perdana menteri yang netral. Namun gencatan senjata gagal memberikan hasil apa pun.

Pemberontak Houthi berdalih bahwa pemerintah Yaman tidak mampu menjalankan pemerintahan dan memberikan keamanan bagi warganya. (ren)


Simak Juga:

AS-Arab Saudi Sepakat Dukung Zona Aman di Suriah dan Yaman



Kehidupan warga Yaman di Puncak Gunung.

13-12-1982: 2.900 Warga Yaman Tewas Akibat Gempa

Gempa meratakan 11 desa, dan membuat 142 desa lainnya rusak parah.

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2017