Ditelepon Orang Iseng, PM Inggris Cuek

Sumber :
  • REUTERS/Luke MacGregor

VIVA.co.id - Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron menolak menyebut insiden telepon gelap yang terjadi, Minggu, 25 Januari 2015, sebagai pelanggaran keamanan. Dia hanya menyebut bahwa hal seperti itu dapat terjadi.

Dilansir Mirror, Senin, 26 Januari 2015, Downing Street mengatakan tidak ada tindakan kriminal yang terjadi, oleh karenanya tidak ada yang akan ditindak. Walau begitu Cameron telah memerintahkan adanya peninjauan keamanan.

Politisi senior Partai Buruh, Keith Vaz, mengatakan insiden itu mengkhawatirkan, terutama dalam situasi saat ini ketika tingkat keamanan sangat ketat. "Perlu ada peninjauan segera, dengan menerapkan protokol baru yang akan mencegah ini terjadi lagi," katanya.

Cameron sedang bersantai dengan putrinya yang berusia empat tahun, Florence, ketika Downing Street meneruskan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai Kepala GCHQ Robert Hannigan, ke ponsel pribadi Cameron.

"Blackberry saya berbunyi di kantung. Saya menjawabnya dan tampaknya ada sebuah pembicaraan telekonferensi, yang saya biasa lakukan, antara kepala GCHQ dan beberapa staf di kantor saya," ucap Cameron.

Namun dia segera merasa curiga, karena tidak mengenali suara penelepon, lalu bertanya siapa yang meneleponnya. "Suara (penelepon gelap) itu mengatakan maaf telah membangunkan saya, yang saya pikir aneh karena itu pukul 11 pagi," katanya.

"Jadi saya bertanya, siapa ini? Suara itu menjawab, ini penelepon hoax, jadi saya menekan tombol merah di Blackberry yang mengakhiri telepon. Tidak ada yang terluka, tidak ada keamanan nasional yang dilanggar. Hal seperti ini terjadi dari waktu ke waktu," ucap Cameron. (ren)

Putin Libatkan Inggris Selidiki Kotak Hitam Pesawat Su-24

Simak Juga:



Cameron Undang Xi Jinping ke Pub dan Minum Bir

Vatikan Minta Inggris Tidak Keluar dari Uni Eropa

Cameron berjanji akan melakukan referendum pada akhir tahun 2017.

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2016