Jepang Didesak Tidak Mundur soal Permintaan Maaf

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe
Sumber :
  • REUTERS/Soe Zeya Tun

VIVA.co.id - Korea Selatan (Korsel) dan China memperingatkan Jepang, Selasa, 27 Januari 2015, untuk tidak mundur atas permintaan maaf yang mereka sampaikan 20 tahun lalu, atas kekejaman Jepang dalam perang di masa lalu.

Dilansir Reuters, peringatan itu dikeluarkan terkait dengan pidato Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe untuk peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Hubungan Jepang dengan Korsel dan China memburuk, setelah Abe mengadopsi agenda konservatif.

Termasuk soal permintaan maaf atas tindakan Jepang selama PD II. Peringatan kekalahan Jepang dalam PD II jatuh pada 15 Agustus, namun belum ada tanggal yang ditetapkan untuk merilis pernyataan Abe.

Menteri Luar Negeri Korsel Noh Kwang-il, telah menuding Jepang berusaha mengabaikan permintaan maaf yang dibuat Jepang pada 1993, bagi wanita Asia yang dipaksa bekerja sebagai budak seks di rumah-rumah bordil Jepang selama perang.

"Pemerintah Jepang harus mengingat nilai penting sejarah dari setiap bagian, yang digunakan dalam permintaan maaf para mantan PM," kata Noh dalam konferensi pers, Selasa. Noh menyebut Jepang harus belajar dari para pemimpin Jerman, atas sikap mereka tentang Nazi.

Menteri Luar Negeri China Hua Chunying, Senin, 26 Januari 2015, mengatakan Beijing khawatir tentang prilaku yang diadopsi pemerintah dan pemimpin Jepang, terkait agresi di masa lalu. Abe telah mempertanyakan permintaan maaf pada 1993.

Namun dia telah mengatakan tidak akan mengulang pernyataannya, untuk menghindari potensi konflik diplomatik.

15-3-1939: Nazi Jerman Invasi Cekoslovakia

Baca juga:


07-03-1936: Jerman Duduki Rhineland


Ilustrasi Perang Spanyol.

20- 03- 1945: Inggris Rebut Myanmar dari Jepang

Pada awal tahun 1944, Jendral Slim memimpin serangan terhadap Jepang.

img_title
VIVA.co.id
20 Maret 2016