- Reuters
VIVA.co.id - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menuding Uni Soviet menembak jatuh sebuah pesawat AS yang sedang terbang di atas wilayah udara Jerman Timur, pada 28 Januari 1964. Tiga pejabat AS yang ada di pesawat tewas dalam insiden.
Dilansir dari laman History, Rabu, 28 Januari 2015, Soviet merespon dengan tuduhan bahwa penerbangan AS itu merupakan provokasi yang menjijikkan, dan insiden itu pengingat yang buruk tentang ketegangan Timur-Barat di masa Perang Dingin.
Menurut militer AS, pesawat itu sedang menjalani latihan penerbangan di atas Jerman Barat, lalu pilot mengalami disorientasi akibat badai, membuat pesawat terbang menyimpang hampir sejauh 100 mil.
Senator AS Hubert H Humphrey menuding Soviet menembak secara sengaja, sebagai bentuk sikap agresif dalam manuver Perang Dingin. Soviet menolak untuk menerima protes AS dan yakin bahwa penerbangan itu bukan karena kesalahan, tapi penyusupan secara sengaja.
Soviet telah memerintahkan pesawat itu untuk mendarat dan pilot menolaknya. Segera setelah insiden, pejabat AS diizinkan masuk ke Jerman Timur untuk mengambil jenazah dan puing pesawat. Seperti berbagai insiden lain selama Perang Dingin, penembakan pesawat hanya memicu konflik verbal.
Tragedi itu bagaimana pun, menjadi pengingat tingginya ketegangan saat itu, serta panasnya konflik akibat kecurigaan dan saling tuding.
05-08-1861: AS Berlakukan Pajak Penghasilan
Anggaran pemerintah minim, sementara ancaman perang di depan mata.
