- REUTERS/Lucas Jackson
VIVA.co.id - Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Rabu, 28 Januari 2015, siap menerima kritik atas keputusannya memberi gelar ksatria bagi Pangeran Philip, suami Ratu Inggris Elizabeth II.
Dilansir dari Reuters, Abbott berjanji akan melakukan konsultasi untuk setiap keputusannya di masa depan, setelah spekulasi tentang masa depannya sebagai perdana menteri terus meningkat.
Keputusan Abbott yang lahir di Inggris memberikan gelar ksatria pada Pangeran Philip telah memicu kecaman dari politisi dan publik Australia, yang menganggap pemberian gelar itu mempermalukan Australia.
Kritik bahkan juga datang dari partai pendukungnya. "Jelas ada beberapa pelajaran dalam hal ini dan pelajaran yang saya dapat adalah, bahwa diperlukan konsultasi lebih luas tentang pemberian penghargaan seperti ini di masa depan," ucapnya.
Bos media kelahiran Australia, Rupert Murdoch, yang merupakan salah satu pendukung utama Abbott, menyebut Abbott harus memecat kepala staf Peta Credlin, yang dinilai bertanggungjawab atas serangkaian kesalahan langkah dalam kepemimpinan Abbott.
Komentator politik Australia, Peter van Onselen, menyebut dirinya tidak yakin Abbott dapat bertahan hingga pemilu selanjutnya, yang akan digelar pada 2016.
VIVA.co.id / Mitra Angelia
Simak Juga: