ISIS Klaim Serang Hotel di Libya

Pasukan keamanan mengepung hotel Corinthia setelah ledakan bom mobil.
Sumber :
  • REUTERS/Ismail Zitouny
VIVA.co.id -
Mobilnya Dihujani Peluru, PM Libya Lolos dari Upaya Pembunuhan
Kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) diduga menjadi dalang di balik aksi teror di hotel bintang lima, Corinthia, Tripoli, Libya pada Selasa, 27 Januari 2015.
BBC
Maju sebagai Capres Libya, Ini Kontroversi Saif al-Islam Gadaffi
melaporkan informasi tersebut dari akun Twitter yang terkait ISIS, yang menyebut kelompok itu telah melakukan serangan sebagai bentuk balas dendam atas kematian seorang militan Libya, Abu Anas al-Liby.
Mengejutkan, Putra Gaddafi Daftarkan Diri Jadi Capres Libya

Al-Liby merupakan tersangka yang diduga terlibat dalam aksi pengeboman di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kenya dan Tanzania pada tahun 1998 silam. Liby kemudian dilaporkan meninggal di sebuah rumah sakit milik AS pada 2 Januari. Saat itu beberapa hari jelang kehadirannya di ruang sidang.

ISIS dilaporkan memang tengah meningkatkan kehadiran mereka di kawasan Afrika Utara.


Dalam serangan yang terjadi pada hari Selasa kemarin telah menewaskan 9 orang dan melukai 3 warga lainnya. Menurut pejabat berwenang keamanan Libya, warga Prancis dan AS turut menjadi korban tewas.


Juru bicara otoritas keamanan Tripoli, Essam Naas, warga Prancis dikenali dari identitas yang melekat di tubuhnya. Korban tewas lainnya, berasal dari negara Asia. Namun, Naas enggan merinci asal kewarganegaraan mereka.


Kementerian Luar Negeri RI telah mengklarifikasi tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut.


Kantor berita Reuters melaporkan para penyerang memuntahkan timah panas di dalam hotel dan menewaskan empat warga asing.


"Empat warga asing itu terdiri dari dua pria dan dua wanita, yang diyakini berasal dari negara di kawasan Asia Timur," ujar Kepala Keamanan di Tripoli, Omar Khadrawi dan dikutip harian
The Telegraph
. 


Kemudian, lanjut Khadrawi di saat para penyerang dikepung oleh petugas keamanan, salah satu dari mereka mengaktifkan bom granat.


"Namun, kami tidak tahu apakah hal tersebut sengaja dilakukan," ujar Khadrawi.


Tiga petugas keamanan dan seorang sandera turut tewas bersama pelaku.


Sementara kesaksian sumber keamanan yang berada di lokasi mengatakan, sebelum memuntahkan tembakan di dalam hotel, empat pria bersenjata meledakkan sebuah bom mobil di depan hotel. Kemudian, mereka masuk ke dalam hotel dan mulai menembak secara membabi buta.


Selain bersenjata lengkap, mereka juga mengenakan jaket anti peluru. Pelaku kemudian menuju ke lantai atas hotel dan menyandera beberapa tamu yang menginap.


Namun, keenam sandera akhirnya berhasil dibebaskan oleh petugas keamanan.


"Usai dikejar dan dikepung di lantai 24, para penyerang lalu meledakkan bom yang diikat di pinggang mereka," kata al-Naas. Menurut laporan, saat serangan itu terjadi, kondisi hotel tengah sepi. (ren)


Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya