- REUTERS/Maruf Khatib
VIVA.co.id - Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, mengatakan bakal melakukan semua langkah yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri, setelah baku tembak antara militer Israel dan pejuang Hizbullah, pada Rabu, 28 Januari 2015.
"Israel tidak akan berdiam diri saat Hizbullah menargetkan warga Israel," kata Duta Besar Israel untuk PBB Ron Prosor, dalam suratnya pada Dewan Keamanan (DK) dan Sekjen PBB Ban Ki-moon yang dikutip Reuters, Kamis, 29 Januari 2015.
Namun dia tidak menyebutkan bahwa Israel telah lebih dulu melakukan aksi provokatif, dengan melakukan serangan terhadap Hizbullah pada 18 Januari 2015, menewaskan Jenderal Garda Revolusi Iran Mohammed Allahdadi dan sejumlah pejuang Hizbullah.
Pesawat tempur Israel kembali melakukan serangan ke Suriah, Rabu pagi. Hizbullah dan Garda Revolusi Iran telah bersumpah akan membalas serangan provokatif Israel. Walau menyerang lebih dulu, Israel mengklaim tindakannya sebagai upaya mempertahankan diri.
Pada Rabu, baku tembak terjadi setelah pesawat tempur dan tank-tank Israel melakukan serangan di perbatasan Lebanon. Seorang anggota pasukan penjaga perdamaian Spanyol dilaporkan tewas dalam baku tembak.
Duta Besar Spanyol untuk PBB Romain Oyarzun Marchesi, mengatakan Spanyol menginginkan penyelidikan penuh atas tewasnya prajurit mereka. Saat ditanya dari mana tembakan yang menewaskan anggota pasukannya, Marchesi menyebut dari pihak Israel.
Walau kematian pasukan Spanyol akibat serangan Israel, Prosor mendesak DK PBB untuk mengecam Hizbullah. (ren)
VIVA.co.id / Mitra Angelia
Simak Juga: