Sumber :
- REUTERS/Ahmad Abdo
VIVA.co.id -
Pilot Angkatan Udara Yordania, Letnan Muath al-Kaseasbeh, dikhawatirkan telah dieksekusi mati oleh kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS). Sebab, menurut seorang sumber di intelijen, ISIS menolak untuk memberikan bukti bahwa al-Kaseasbeh masih hidup.
Laman Dailymail , Jumat, 30 Januari 2015, melansir jika permintaan Yordania ditolak maka rencana untuk menyelamatkan al-Kaseasbeh terancam batal. Sebelumnya, ISIS mengancam akan membunuh al-Kaseasbeh jika tenggat waktu terbaru yang telah mereka tetapkan tidak ditepati.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Gadis Remaja Swedia Berhasil Lolos dari ISIS
Baca Juga :
Difabel Militan ISIS Lakukan Eksekusi
Laman Dailymail , Jumat, 30 Januari 2015, melansir jika permintaan Yordania ditolak maka rencana untuk menyelamatkan al-Kaseasbeh terancam batal. Sebelumnya, ISIS mengancam akan membunuh al-Kaseasbeh jika tenggat waktu terbaru yang telah mereka tetapkan tidak ditepati.
Kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu, menuntut pelaku pengeboman di Amman tahun 2005, Sajida al-Rishawi dibebaskan dan ditukar pada Kamis kemarin sekitar pukul 17.30 waktu setempat. Diduga lokasi pertukaran tahanan itu dilakukan di perbatasan antara Turki dengan Suriah.
Namun, hingga tenggat waktunya habis berita pertukaran tahanan tidak diketahui. Pemerintah Yordania bersikukuh meminta bukti hidup al-Kaseasbeh sebelum membebaskan al-Rishawi.
Sementara istri warga Jepang Kenji Goto, Rinko meminta kepada Pemerintah Negeri Sakura dan Yordania agar bisa menyelamatkan nyawa suaminya.
"Suami saya berangkat ke Suriah untuk menunjukkan penderitaan orang-orang yang menderita kepada publik," ungkap Rinko.
Dia mengatakan, dari hasil pernikahannya dengan Kenji, mereka memiliki dua anak.
"Anak perempunm kami yang paling kecil sudah ditinggal Kenji untuk bertugas saat dia baru berusia 3 minggu. Saya berharap, putri tertua kami yang baru berusia 2 tahun, masih bisa melihat ayahnya," kata Rinko.
Dia ingin, kedua putrinya bisa tumbuh dan mengenal sosok ayahnya.
Baca juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu, menuntut pelaku pengeboman di Amman tahun 2005, Sajida al-Rishawi dibebaskan dan ditukar pada Kamis kemarin sekitar pukul 17.30 waktu setempat. Diduga lokasi pertukaran tahanan itu dilakukan di perbatasan antara Turki dengan Suriah.
