Mesir Putuskan Sayap Militer Hamas Sebagai Teroris

Cara Hamas Melatih Pejuang Muda Palestina
Sumber :
  • REUTERS / Suhaib Salem

VIVA.co.id - Pengadilan Mesir memutuskan sayap militer Hamas, Palestina, sebagai organisasi teroris. Keputusan itu mengacu pada tindakan keras yang sistematis kelompok tersebut pada kaum Islam.

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, mengatakan, Mesir menghadapi kampanye berkepanjangan terhadap militansi. "(Ini) akan sulit, kuat, jahat dan akan memakan waktu yang lama," katanya dalam komentar yang disiarkan televisi pemerintah dan dikutip Reuters, Minggu 1 Februari 2015.

Hamas merupakan sebuah cabang dari Ikhwanul Muslimin Mesir. Pihak berwenang juga menyatakan kelompok ini sebagai teroris. Ikhwanul Muslimin juga ditekan secara menyeluruh sejak militer menggulingkan salah satu pemimpinnya, Mohamed Mursi, dari kursi kepresidenan pada tahun 2013.

"Kami menolak keputusan pengadilan Mesir terhadap (Hamas) Qassam. Ini adalah politik, keputusan berbahaya yang berfungsi hanya untuk pendudukan Zionis," kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, mengacu pada kontrol Israel atas wilayah Palestina.

Keputusan itu terjadi beberapa hari setelah pasukan keamanan Mesir dipukul oleh serangan militan Islam.

"Pengadilan memutuskan untuk melarang (Hamas) Qassam dan didaftar sebagai kelompok teroris," kata Hakim Mohamed al-Sayid, di pengadilan khusus Kairo.

Kasus ini didasarkan pada dugaan bahwa Brigade Qassam melancarkan serangan teroris untuk mendukung Ikhwan, dan melakukan pemboman dan penembakan yang menewaskan 33 personel keamanan di Semenanjung Sinai pada bulan Oktober 2014.

Sebuah sumber yang dekat dengan sayap bersenjata Hamas mengisyaratkan kelompok tidak lagi menerima Mesir. "Setelah keputusan pengadilan Mesir tidak lagi menjadi mediator Palestina-Israel," kata sumber itu kepada Reuters.

Baca juga:

Riwayat Blunder Google, Hapus Palestina Sampai Area India
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta

Politikus PKS: Google Ingin Kaburkan Teritori Palestina

Dia menduga penghapusan Palestina di Google Maps adalah ulah Israel.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016