Sabun Krim dan Mie Instan RI Laris Terjual di Afrika

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fanny Octavianus

VIVA.co.id - Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi, mengatakan mie instan dan sabun B29 menjadi produk unggulan yang laris dijual di kawasan Afrika, termasuk Ethiopia. Hal itu diketahui Retno, ketika pada pekan lalu berkunjung ke Benua Hitam.

Ditegaskan mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, saat ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, pada Senin 2 Februari 2015.

RI-Afsel Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi

Selain mie instan dan B29, komoditas lainnya yang laku dijual antara lain baju dan alas kaki. Melihat besarnya celah pangsa pasar yang dimiliki Afrika, Retno meminta kepada para diplomat Indonesia yang bertugas di benua tersebut untuk lebih cerdik.

"Kita harus mampu melihat segmennya. Kualitas produk tertentu akan masuk ke celah pasar mana," ujar dia.

Di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, ungkap Retno, para diplomat RI di luar negeri harus menitikberatkan fokusnya ke bidang ekonomi dan menjual seluruh potensi Indonesia yang ada ke negara lain untuk mendatangkan pemasukan. Konsep itu, dia praktikan dengan berkunjung dan menghadiri KTT Uni Afrika.

Bahkan, ketika bertemu Menlu Aljazair, Ramtane Lamamra, Retno menyampaikan minat Indonesia untuk terlibat dalam proyek properti yang kini tengah berkembang pesat di sana.

"Menlu menyanggupi dengan mengatakan membuka tangan terlebar asal mengikuti prosedur. Komunikasi itu, kemudian disampaikan kepada para pengusaha di Indonesia," ujar Retno.

Pola Pikir

Dalam kesempatan itu, Retno menyebut, jika diplomasi ekonomi ingin terwujud, para diplomat harus mulai mengubah pola pikir mereka. Pola pikir yang harus dimiliki oleh diplomat, kata mantan Dubes RI untuk Kerajaan Norwegia, yakni berdagang, menarik pedagang, investasi dan mencari peluang.

"Apa pun peluang yang ada harus didapatkan," kata dia.

Retno pun, kemudian menggelar sebuah program bernama "policy breakfast". Di acara itu, para pejabat Kemlu bertemu dengan para CEO BUMN, eksportir, dan investor Indonesia.

"Saya menyampaikan kepada mereka untuk memanfaatkan Kemlu atau perwakilan RI di luar negeri lalu memperjuangkan investasi atau produk mereka," imbuh Retno.

Selain itu, cara untuk meningkatkan diplomasi ekonomi dilakukan dengan memamerkan produk-produk unggulan Indonesia di KBRI. Sayangnya, produk budaya yang ada di KBRI sudah kuno dan berusia puluhan tahun.

"Mungkin ini, hal yang terlewat dari teman-teman di KBRI. Saya meminta kepada para kepala perwakilan untuk mengganti produk tersebut yang mereflekasikan Indonesia sebagai negara anggota G20," ujar dia. (asp)

RI-Jerman Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi



Baca juga:


Presiden Ukraina Petro Poroshenko

Presiden Ukraina Bakal Sambangi 3 Kota di Indonesia

Ini kali kedua Presiden Ukraina berkunjung setelah 20 tahun.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016