Yordania: Sandera AS Tewas Hanya Propaganda ISIS

Kayla Mueller (ki) berfoto bersama sang Ibu, Marsha Mueller
Sumber :
  • REUTERS/Mueller Family/Handout via Reuters

VIVA.co.id - Juru bicara Pemerintah Yordania, Mohammaed al-Momani, mengatakan pihaknya tengah menyelidiki pernyataan yang dirilis oleh kelompok militan Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS). Pada akhir pekan kemarin, ISIS menyebut dalam serangan udara yang dilakukan Yordania ke kota Raqqa, Suriah, telah menewaskan satu orang sandera asal Amerika Serikat.

Stasiun berita Al Jazeera, Sabtu, 7 Februari 2015 melaporkan sandera itu bernama Kayla Mueller dan bekerja sebagai pekerja kemanusiaan. Namun, Yordania tidak percaya begitu saja terhadap pernyataan ISIS.

"Sebagai reaksi pertama, kami berpikir pernyataan mereka tidak masuk akal dan kami sangat skeptis mengenai hal tersebut," ungkap Momani.

Dia menyebut, bagaimana mungkin ISIS bisa mengenali sebuah pesawat jet tempur dari udara.

"Lagipula apa yang dilakukan oleh seorang wanita Amerika Serikat lakukan di sebuah gudang senjata?" tanya Momani lagi.

Pernyataan tersebut, kata Momani, merupakan propaganda kriminal. Selain itu, mereka menganggap pernyataan ISIS agak ganjil, karena mereka tidak menyertakan foto jasad Mueller dan mengatakan tidak ada satu pun anggota ISIS yang terluka atau ikut tewas dalam serangan Jumat kemarin.

Difabel Militan ISIS Lakukan Eksekusi

Sebelumnya, lanjut dia, ISIS telah berbohong mengenai nasib salah satu pilot militer mereka, Mu'ath al Kassasbeh.

"Mereka telah berbohong bahwa pilot kami masih hidup dan mencoba bernegosiasi, mengklaim bahwa dia seolah-olah masih hidup. Padahal, mereka telah membunuhnya beberapa minggu sebelumnya," tegas Momani.

Keluarga Mueller di Arizona meminta media untuk menahan diri dalam membuat laporan mengenai kematian putri mereka. Mueller ditawan di bulan Agustus 2013 kota Aleppo, Suriah setelah meninggalkan rumah sakit milik organisasi Dokter Tanpa Batas (MSF). Hal itu disampaikan keluarga melalui anggota Senat negara bagian Arizona, John McCain.

Sementara MSF membenarkan bahwa wanita berusia 26 tahun itu memang pernah berkunjung ke rumah sakit mereka dengan seorang rekan. Teman Mueller dikontrak untuk melakukan beberapa perbaikan. Mueller diculik ketika akan menuju ke terminal bus di Aleppo. Dari sana, dia berniat untuk berangkat ke Turki.

Baca juga:

Pasukan ISIS di Suriah.

Gadis Remaja Swedia Berhasil Lolos dari ISIS

Ia dijerumuskan pacarnya dan mengalami hari-hari yang sulit.

img_title
VIVA.co.id
24 Februari 2016