Dahsyatnya Senjata Laser dan Elektromagnetik Amerika

Sistem persenjataan laser milik AS.
Sumber :

VIVA.co.id - Laser yang dapat menghancurkan sasaran dengan presisi tinggi, serta meriam elektromagnetik yang dapat menembakkan amunisi sejauh 200 kilometer menjadi bagian dari senjata perang maritim masa depan.

Demikian dikatakan Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) Laksamana Jonathan Greenert, saat memberikan kuliah terbuka di Universitas Nasional Australia, Selasa, 10 Februari 2015, yang dikutip ABS News.

Dia menyanjung dua senjata eksperimental milik negaranya, yang dijanjikan akan lebih murah dalam pengoperasiannya dibandingkan senjata konvensional saat ini.

Sistem persenjataan laser atau (Laws) saat ini sedang dalam uji coba di atas sebuah kapal perang AS di Teluk Persia. "Laws bekerja sangat baik. Laser, saya pikir, adalah benda masa depan," ujar Greenert.

Senjata itu disebutnya hanya membutuhkan biaya kurang dari $1 atau sekitar Rp 12.000 untuk 10 detik, yang cukup lama untuk membakar sasaran bergerak sejauh lebih dari 50 meter.

Itu jelas jauh lebih murah dari satu amunisi konvensional yang dapat menghabiskan biaya setidaknya $20.000. Demikian juga dengan meriam elektromagnetik, yang dapat meluncurkan amunisi dengan lima kali kecepatan suara.

Greenert mengatakan jarak yang dapat dijangkau meriam elektromagnetik, setara dengan rudal jelajah seharga $1 juta, sementara proyektil elektromagnetik hanya $25.000 atau 40 kali lebih murah.



Senjata laser pertama kali dipasang dan dioperasikan pada USS Ponce, pangkalan mengapung di Teluk Persia, pada September dan November 2014. Dioperasikan dengan alat kendali seperti pada video game.

Pada rekaman video yang memperlihatkan uji coba penembakan, tampak Laws dapat menghancurkan tumpukan pipa-pipa di atas atap sebuah kapal kecil dengan tepat, tanpa menghancurkan kapal.

Teknologi senjata laser juga sedang dikembangkan beberapa negara lain. Media China melaporkan, November 2014, bahwa para ilmuwan China telah sukses dalam uji coba senjata laser.

Meriam elektromagnetik dioperasikan dengan mengalirkan loncatan listrik yang sangat kuat. Pada uji coba 2014 lalu, digunakan tembakan listrik sebesar 33 megajoule.

Satu megajoule setara dengan energi yang dilepaskan, saat kendaraan seberat satu ton menabrak dinding dengan kecepatan 160 kilometer per jam. Loncatan energi digunakan untuk melesatkan sebuah proyektil.

Sosok Jenderal TNI Mulyono, 'Buang' Pangkat Bintang 4 di Depan Prajurit Saat Jadi KSAD

Simak Juga:



Kiky Saputri Alami Keguguran, Rekan-rekan Artis Menguatkan
Kerusuhan Pasca Pengumuman Penembakan Michael Brown di AS

Militer Amerika Ingin Hentikan Kerusuhan dengan Suara

Suara yang dihasilkan sama bisingnya dengan jet tempur.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2015