Bali Nine Segera Dieksekusi, Menlu Bishop: RI yang Akan Rugi

Sumber :
  • REUTERS/Sean Davey

VIVA.co.id - Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, pada pagi tadi membacakan sebuah pidato di hadapan parlemen di Canberra yang berisi permohonan, agar Pemerintah Indonesia menghindarkan dua anggota Bali Nine dari eksekusi mati.

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

Menurut Bishop, justru Indonesia yang akan rugi jika menghukum mati Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

Dilansir dari harian Sydney Morning Herald (SMH), Kamis 12 Februari 2015, Bishop memaparkan bahwa selama satu dekade dibui di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bali, baik Chan dan Sukumaran telah menjadi orang yang berbeda.

"Mereka benar-benar berkomitmen menempuh sebuah jalan yang baru. Kedua pria itu telah membayar utangnya ke masyarakat dengan penuh dedikasi dan komitmen. Mereka telah membuktikan untuk meningkatkan dan memperkaya hidup sesama rekan napi," ujar Bishop.

Chan telah menyelesaikan gelar sarjana di bidang teologi selama di dalam penjara. Kini, lanjut Bishop, sebagai seorang pastor, Chan membantu untuk memberikan konseling dan panduan agama bagi sesama napi.

"Di hari dia seharusnya menerima surat penolakan grasi dari Presiden, pengacara Chan Julian MacMahon mengatakan dia tidak bisa ditemukan. Ternyata, dia sedang keluar dari selnya untuk menenangkan rekannya sesama napi yang tengah sakit keras," kata Bishop.

Sementara itu, Sukumaran yang disebut oleh sesama napi sebagai "raksasa lembut" hampir menyelesaikan gelar sarjana seni di lapas. Dia memiliki kesempatan untuk menjadi seniman sepenuhnya.

"Bakatnya ditemukan dan dibimbing oleh mentornya, seniman Ben Quilty," tambah Bishop.

Selama di dalam penjara, kedua napi itu, lanjut Bishop, meminta izin kepada kepala lapas dan memulai sebuah kursus bagi rekan sesama napi, serta menyiapkan agar mereka bisa kembali bermanfaat bagi masyarakat, setelah keluar. Sikap dan pengabdian kedua napi itu telah diakui oleh sesama rekan napi.

"Maka, rekan mereka di penjara ikut berpartisipasi menawarkan dukungan. Bahkan, siap menawarkan diri untuk dieksekusi," kata dia.

Selain itu, menurut laporan BBC, otoritas di Australia mengancam jika Chan dan Sukumaran akhirnya dieksekusi. Pemerintah di Canberra, akan ikut menarik Duta Besar mereka yang baru tiba di Jakarta.

Polri, TNI dan BNN Diminta Cabut Laporkan Haris Azhar

Menurut informasi yang diperoleh VIVA.co.id, Kedubes Australia di Jakarta masih dipimpin oleh Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI), David Engel.

Dubes baru mereka, Paul Grigson, sudah berada di Jakarta, namun belum menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo.

Bishop menegaskan, upaya lobi telah dilakukan Australia sejak lima Perdana Menteri yang berbeda. Bahkan, sejak 7 Januari lalu, 11 representasi tertulis telah dibentuk oleh Pemerintah Australia.

"Surat dari 100 anggota parlemen juga telah dikirimkan kepada Duta Besar Indonesia di Canberra untuk menyampaikan posisi mereka," ujar Bishop.

Namun, Pemerintah Indonesia tetap merespons lobi Australia untuk tetap bertindak tegas terhadap pelaku tindak kejahatan narkoba. (asp)


Baca juga


5 Fakta Guillotine, Pisau Raksasa untuk Eksekusi Mati
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar

Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

Kepolisian harusnya tenang dan tidak mempermasalahkan Haris Azhar.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016