- REUTERS/Khaled Abdullah
VIVA.co.id - Kelompok militan Ansar al-Sharia yang merupakan jaringan Al-Qaeda di Yaman, mengaku telah merebut satu pangkalan militer di selatan Yaman dan menahan para tentara sebagai sandera.
Dilansir dari Reuters, Kamis 12 Februari 2015, Yaman berada diambang perang sipil, setelah kelompok milisi Houthis dari utara, menguasai Ibu kota dan mengambil kendali pemerintahan.
Belum ada komentar dari pemerintah, atau militer Yaman terkait serangan Ansar al-Sharia. Media setempat melaporkan, terdapat 1.200-2.000 tentara di pangkalan militer Provinsi Shabwa.
Pangkalan militer itu jatuh ke tangan milisi hanya dalam beberapa jam pertempuran besar. Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis telah menutup kedutaan besar mereka di Sanaa, dengan alasan keamanan.
Sementara itu, Houthis mengatakan akan terus melanjutkan kampanye militer mereka ke selatan Yaman, di mana suku-suku telah berjanji akan melawan mereka.
Serangan Ansar al-Sharia terjadi, setelah AS menarik staf kedubes dan militernya dari Yaman. Sebelumnya, selatan Yaman menjadi sasaran serangan drone AS terhadap Al-Qaeda.
Perang sipil yang dipicu masalah sektarian di Yaman, diyakini akan membuat kelompok-kelompok ekstremis dapat leluasa memperkuat diri. Perebutan pangkalan militer oleh Ansar al-Sharia memperkuat keyakinan itu. (asp)
Simak Juga:
13-12-1982: 2.900 Warga Yaman Tewas Akibat Gempa
Gempa meratakan 11 desa, dan membuat 142 desa lainnya rusak parah.
