Jika Bali Nine Tetap Dieksekusi, Ini Langkah PM Australia

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott
Sumber :
  • REUTERS/Sean Davey

VIVA.co.id - Perdana Menteri Australia, Tony Abbott memperingatkan Indonesia, bahwa negara mereka akan menunjukkan sikap ketidaksukaannya, seandainya eksekusi mati terhadap Myuran Sukumaran dan Andrew Chan tetap dilakukan. Dia berharap di detik-detik terakhir jelang eksekusi dua anggota gembong Bali Nine, Pemerintah Indonesia mau berubah pikiran dan membatalkan eksekusi mati.

Stasiun berita Al Jazeera, Sabtu, 14 Februari 2015 melansir, jutaan warga Negeri Kanguru merasa sangat kecewa terhadap apa yang akan terjadi terhadap Chan dan Sukumaran di Indonesia.

"Dan pembelaan saya di tingkat terakhir ini yaitu agar Indonesia merespons permohonan kami yang tengah mencoba menyelamatkan nyawa warganya dari eksekusi mati," kata pemimpin Partai Buruh yang ditemui media di Sydney hari ini.

Pemerintah Australia terus membandingkan upaya negaranya dengan Indonesia dalam menyelamatkan masing-masing warga dari eksekusi mati. Negeri Kanguru seolah melihat terjadi ketidakadilan dalam upaya mereka dalam menghindarkan eksekusi mati bagi Chan dan Sukumaran.

Indonesia terlihat acuh terhadap permohonan Australia, sementara di waktu bersamaan mereka juga tengah berupaya menyelamatkan ratusan WNI dari eksekusi mati di luar negeri. Media Australia melaporkan ada sekitar 360 warga Indonesia yang kini tengah terancam eksekusi mati di seluruh dunia.

Mereka kini ditahan di Arab Saudi, Malaysia, Tiongkok, Uni Emirat Arab, Vietnam, Singapura dan Laos. Sebanyak 230 WNI di antaranya tersangkut kasus narkoba.

Dalam wawancara dengan harian The Daily Telegraph, Abbott mengatakan Negeri Kanguru selalu berada bersama Indonesia di waktu sulit, khususnya ketika bencana tsunami tahun 2004 lalu meluluhlantakan Aceh.

"Kami membenci hukuman mati dan menganggapnya barbar," kata Abbott.

Ketika ditanya apakah Canberra akan menarik pejabat berwenang Australia yang tengah bertugas di Jakarta jika eksekusi tetap dijalankan, dia menyebut Negeri Kanguru tidak akan malu-malu menunjukkan rasa kekecewaannya.

"Kami akan mencari cara supaya rasa kekecewaan kami diketahui. Kami menghormati kedaulatan Indonesia tetapi kami akan lebih menghargai sikap kebesaran hati dalam kasus ini," imbuh Abbott.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Julie Bishop telah memperingatkan Indonesia agar tidak meremehkan kekuatan permohonan publik agar eksekusi terhadap Chan dan Sukumaran dibatalkan. Dia menyebut, jika eksekusi tetap dilakukan, maka bisa saja warga Australia memilih untuk memboikot kunjungan ke Indonesia. Data dari Kementerian Luar Negeri RI mencatat, ada satu juta turis Australia yang kerap berlibur ke Pulau Bali.

Selain permohonan penolakan hukuman mati dari publik, politisi Australia turut bersatu menentang eksekusi terhadap Chan dan Sukumaran. Mereka menganggap keduanya telah menjadi manusia yang berubah dan berkontribusi bagi Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar.

Baca juga:

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar

Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar

Kepolisian harusnya tenang dan tidak mempermasalahkan Haris Azhar.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016