Kim Jong-un Kecil Kemungkinan Hadiri Peringatan Asia Afrika

Kim Jong-un
Sumber :
  • REUTERS/KCNA
VIVA.co.id -
Respons 'Miring' Ambisi Korea Utara Kirim Bendera ke Bulan
Duta Besar RI untuk Korea Utara, Bambang Hiendrasto, menepis kemungkinan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, berkunjung ke Jakarta dan Bandung untuk menghadiri peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) pada akhir April mendatang. Menurut diplomat yang sebelumnya menjabat sebagai Konsul Jenderal di Vancouver, Kanada, itu, kemungkinan kehadiran Korut akan diwakili oleh Presiden Majelis Tertinggi Rakyat, Kim Yong-nam.

Korea Utara Berambisi Tancapkan Bendera di Bulan

Ditemui
Korut Retas Surat Elektronik Petinggi Korea Selatan
VIVA.co.id secara khusus di Pejambon, Jakarta Pusat, pada awal Februari lalu, Bambang menyebut, hal itu didasarkan pada fakta di peringatan 50 tahun KAA, Yong-nam hadir untuk mewakili Korut. Lagipula, ujar Bambang, belum ada notifikasi resmi yang diterimanya dari Korut.


"Dulu, saat peringatan 50 tahun KAA, yang hadir kan Kim Yong-nam. Justru beliau yang diundang. Saat saya bertemu pada Januari lalu untuk menyerahkan surat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo, saya juga telah mengundang beliau untuk hadir di peringatan 60 tahun KAA," kata Bambang.


Dia mengatakan Yong-nam tidak langsung memberikan respons akan hadir saat undangan tersebut dilontarkan. Saat bertemu, kata Bambang, Yong-nam kembali menyingung mengenai peranan Indonesia sebagai tokoh penggerak  Gerakan Non Blok (GNB).


"Beliau juga mengungkit kedekatan Kim Il-sung dengan Soekarno," imbuh Bambang.


Undangan resmi bagi Yong-nam, lanjut dia, akan disampaikan oleh utusan khusus. Sementara, dia akan menyampaikan undangan untuk Menteri Luar Negeri Korut, Ri Su-yong.


Ditanya apakah pernah bertatap muka secara langsung dengan Kim Jong-un, Bambang menggelengkan kepala.


"Kami hanya bisa bertemu di acara tertentu saja, misalkan seperti ada pertunjukan musik. Itu pun hanya bisa melihat dari kejauhan. Saya tidak tahu jika Dubes lain (pernah bertemu). Secara umum, tidak ada yang pernah bertatap muka dengan Kim Jong-un," kata dia.


Disinggung mengenai hubungan bilateral kedua negara, Bambang menjelaskan sangat baik. Bahkan, sejak awal dibuka sekitar tahun 1964 lalu, hubungan kedua negara tidak pernah
on-off.

"Saya bisa buktikan, saat saya baru tiba di Korut, mereka menyambut saya begitu hangat. Hal itu diperkuat dengan fakta adanya sejarah persahabatan yang erat antara Presiden Soekarno dengan Kim Il-sung," kata dia.


Bahkan, di tahun ini, lanjut Bambang, akan dibuat suatu acara khusus untuk memperingati 50 tahun kunjungan Kim Il-sung dan Kim Jong-il ke Jakarta.


"Rencananya akan dirayakan di Pyongyang dan Jakarta. Namun, bentuk perayaannya masih dibicarkan," kata dia. (one)


Baca juga:





Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya