Dubes Foke Minta WNI di Jerman Waspadai Gerakan PEGIDA

Fauzi Bowo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Miranti Hirschmann

VIVA.co.id - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin mengimbau Warga Negara Indonesia di seluruh Jerman untuk meningkatkan kewaspadaan terkait rangkaian aksi massa yang menamakan diri Patriotic Europeans against Islamization of the West (PEGIDA) atau Warga Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat, yang lahir di kota Dresden.

Pertengahan Januari, sejumlah pemimpin Pegida telah mengundurkan diri, sejak terkuaknya foto salah seorang pemipin PEGIDA Lutz Bachmann, yang bergaya mirip pemimpin NAZI, Adolf Hitler.

Warga Jerman marah. Jumlah pendemo PEGIDA makin surut tiap minggu. Sebaliknya, pendemo yang mengecam gerakan PEGIDA makin banyak.

Namun, WNI yang tinggal di kota-kota bekas Jerman Timur seperti Dresden dan Leipzig, yang terletak di negara bagian Sachsen, diminta untuk tetap waspada.

Benny Setyaji, WNI yang tinggal di Dresden, kepada VIVA.co.id mengatakan, sejak maraknya demonstrasi anti pendatang pada Oktober 2014, rekan rekan WNI yang tinggal di kotanya secara spontan telah meningkatkan kewaspadaan.

Mendagri Baru Jerman: Islam 'Tidak Punya' Tempat di Jerman

Misalnya seperti memajukan jam pertemauan pengajian, yang biasanya berakhir pukul 9 malam kini diharapkan pukul 6 sore sudah selesai dan sudah menuju kembali ke kediaman masing-masing.

Pada hari-hari marak demonstrasi PEGIDA, Benny mengatakan bahwa warga Jerman ikut mengingatkan mereka yang non Jerman agar berhati hati. "Bila bertemu di jalan, apa lagi kenal, mereka tanya mau ke mana. Lalu mereka minta agar saya menjauhi lokasi demonstrasi dan tetap berhati hati."

Warga Negara Indonesia yang bermukim di kota-kota Leipzig dan Dresden, negara bagian Sachsen,  tercatat hampir 400 orang.

Awal Februari, melalui websitenya, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin mengeluarkan imbauan agar warga Indonesia di seluruh Jerman meningkatkan kewaspadaannya terhadap pribadi, keluarga, dan kerabat agar menjauhi  aksi-aksi massa yang saat ini marak. Tak lupa, KBRI juga meminta warga Indonesia untuk tetap membawa tanda pengenal.

Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman, Fauzi Bowo, bertemu dengan Perdana Menteri negara bagian Sachsen, Stanislaw Tillich, dalam diskusi keberagaman. “Saya berharap dengan jalinan komunikasi yang aktif kita tidak akan mengalami hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujar Foke, panggilan akrab Dubes Fauzi

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar WNI di Jerman, terutama yang tinggal di wilayah sarat demonstrasi antipendatang, agar jangan pulang sendirian pada malam hari. Apalagi mereka yang harus berganti kendaraan umum di tempat sepi untuk mencapai kediaman. (ren)

Wanita Sadis, Tiap Melahirkan Masukkan Bayinya ke Freezer

Baca juga:

21-03-1943: Konspirasi Pembunuhan Hitler yang Menegangkan

Menteri Jerman mengatakan burkini bisa mempererat hubungan antar Muslimah di lingkungannya. - Getty Images

Menteri Jerman: Pemakaian Burkini di Sekolah Harus Diizinkan

Ia membela dengan dalih kesejahteraan anak-anak.

img_title
VIVA.co.id
27 Juni 2018