Indonesia Gelar Pengumpulan Koin Bagi Australia

Aksi koin untuk Australia di Aceh
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zulfikar Husein
VIVA.co.id -
Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar
Kemarahan publik Indonesia terhadap Perdana Menteri Australia, Tony Abbott belum usai. Pada hari Minggu kemarin warga Jakarta ramai-ramai mengumpulkan koin receh yang ditujukan bagi Pemerintah Negeri Kanguru.

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

Harian Australia,
Polri, TNI dan BNN Diminta Cabut Laporkan Haris Azhar
The Age , Senin, 23 Februari 2015 melansir, aksi pengumpulan koin itu dilakukan di tengah acara hari bebas kendaraan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Publik geram lantaran pemimpin Partai Liberal itu mengungkit kembali bantuan tsunami yang diberikan Australia kepada Aceh senilai AUD$1 miliar.

Saking pamrihnya, publik kemudian menyamakan Abbott dengan sosok Shylock, rentenir di film The Merchant of Venice
yang meminta daging segar sebagai imbalan kepada pesaingnya yang diberi pinjaman.


"
Warga Australia membutuhkan seorang PM, bukan rentenir dan sepupu pengedar narkoba
," tulis poster yang dibawa oleh para pengunjuk rasa dalam acara itu.


Poster itu juga bertuliskan "
Abbott = asal bacot
" dan poster lainnya yang tertulis "
Kami tidak membutuhkan pendidikan Australia
". Di dalam poster itu terdapat gambar Abbott dan mulutnya diplester.


Abbott mengungkit bantuan tsunami karena sikap teguh Indonesia yang tetap akan mengeksekusi duo Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Untuk sementara ini, eksekusi ditunda, karena terdapat masalah teknis di Lapas Nusakambangan.


Menurut salah satu penggagas koin untuk Australia, Rian, jika setiap orang di Indonesia mendonasikan satu koin, maka dapat membantu untuk membayar kembali dana bantuan yang diberikan oleh Negeri Kanguru. Dia optimistis bisa terkumpul mengingat jumlah rakyat Indonesia yang mencapai 250 juta orang.


"Kami pikir ini sangat mendesak. Ada begitu banyak bidang kerja sama antara Pemerintah Australia dan Indonesia. Justru, dari kerjasama itu, Pemerintah Australia jauh lebih diuntungkan," kata Rian.


Seperti diketahui, kedua negara bekerja sama di beberapa bidang antara lain, anti-terorisme, keamanan perbatasan, pertahanan dan pembangunan kerangka hukum.


"Jadi, jangan berani Anda menyebutkan nominal bantuan kecil sebesar AUD$1 miliar kepada kami," tegas Rian.


Selain itu, kampanye pengumpulan koin ini untuk mengingatkan rakyat Indonesia tentang arti kemerdekaan.


"Kami sebuah bangsa yang menolak untuk dijajah. Sebuah bangsa yang ingin mengatakan kepada negara lain untuk tidak mencoba merusak republik ini," imbuh dia.


Rian menyebut hasil pengumpulan koin tersebut akan diserahkan ke Kedutaan Besar Australia di Jakarta.


Kekecewaan juga disampaikan oleh seorang pengusaha wanita asal Ambon, Endang. Dia mendonasikan Rp20 ribu untuk kampanye koin bagi Abbott. Endang mengaku kecewa dengan pernyataan Pemerintah Australia.


"Saya memberikan dana itu tanpa ada tekanan apa pun. Itu ikhlas. Lagipula untuk apa dia (Abbott-red) mengungkit-ungkit bahwa dia telah membantu kami?", tanya Endang.


Kemarahan juga dilampiaskan publik melalui media sosial. Mereka turut mendukung program koin bagi Abbott dan menggunakan tagar #KoinuntukAustralia, #coinforAustralia dan #coinforAbbott.
Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya