Abbott Sebut Jokowi Berhati-hati Pertimbangkan Posisi RI

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott dan Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • REUTERS/G20 Australia/Handout via Reuters

VIVA.co.id - Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbott, mengeluarkan komentar bernada perdamaian, Kamis, 26 Februari 2015, setelah berbicara dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), terkait rencana eksekusi mati Bali Nine.

Disebut dalam laporan Reuters, Abbott mengatakan bahwa dia berbicara dengan "kawannya" (Jokowi) pada Rabu malam, 25 Februari 2015. Menurut dia, Jokowi sepenuhnya memahami posisi Australia.

"Saya pikir Beliau secara hati-hati mempertimbangkan posisi Indonesia," kata Abbott, yang sebelumnya memicu kemarahan publik Indonesia, setelah mengaitkan eksekusi mati dengan bantuan Australia untuk bencana tsunami di Aceh.

Jokowi telah menolak permohonan grasi bagi 11 terpidana mati, termasuk warga Australia, Prancis dan Brasil, yang telah mengakibatkan ketegangan diplomatik.

"Itu adalah pertanda positif bahwa pembicaraan telah berlangsung," ucapnya. "Itu sebuah tanda dalamnya persahabatan antara Indonesia dan Australia". Tapi, dia menolak berkomentar tentang isi pembicaraan.

Abbott mengatakan, tidak ingin membuat harapan, yang pada akhirnya kosong. "Saya ingin meyakinkan bahwa sejauh yang dapat dilakukan, saya berbicara untuk orang Australia dan nilai-nilai Australia," ucapnya.

"Tapi, saya juga harus menghormati dan melindungi persahabatan Australia," tuturnya. (art)

Lecehkan Islam, Tony Abbott Banjir Kecaman

Simak Juga:


Mantan PM Australia Tony Abbott

Fans Minta Abbott Kembali Berkuasa

Abbott dianggap lebih mumpuni dibanding Turnbull.

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2015