- REUTERS/Alaa Al-Marjani
VIVA.co.id - Utusan khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk penanganan tindak kekerasan terhadap anak, Marta Santos Pais, mengatakan bahwa media berperan penting untuk mengakhiri dan menghapus tindak kekerasan terhadap anak. Sebab, media adalah sumber informasi bagi masyarakat.
Demikian ungkap Pais, ketika memberikan keterangan pers di Menara Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis 26 Februari 2015. Mantan Direktur UNICEF itu mengatakan, media bisa membawa kesadaran yang tinggi, baik bagi pelaku, atau masyarakat pada umumnya.
Dengan adanya informasi yang disebar luas, ujar Pais, masyarakat akan lebih sensitif terhadap perilaku kekerasan terhadap anak. "Sebab itu, kami berpikir fungsi media sangat fundamental," kata Pais.
Namun, dia menyayangkan dengan cara kerja media. Sebab, karena dituntut untuk cepat dalam menampilkan berita, sering kali awak media tidak menghormati norma-norma kekerasan terhadap anak.
"Media sering kali misalnya menyebut identitas, sekolah, kota, dan lokasi," ujar dia.
Di mata Pais, media, seharusnya membantu meminimalisasi dan membantu pemulihan anak-anak yang menjadi korban tindak kekerasan. Bukan, sebaliknya, menimbulkan trauma kembali kepada anak.
Di negara-negara lain, di mana media telah sukses berperan dalam membantu proses penghapusan kekerasan terhadap anak, berhasil membuktikan dampak tindak kekerasan kepada anak. Selain itu, mereka juga dapat mencari solusi untuk mengatasi kekerasan terhadap anak.
"Mungkin, ada baiknya memberikan penghargaan bagi media yang paling baik memberitakan, atau tulisan yang baik untuk mencegah kekerasan terhadap anak," tambah dia.
Dengan begitu, media juga telah melakukan investasi terhadap isu itu dan mengajak masyarakat ikut terlibat mengatasi tindak kekerasan terhadap anak. (asp)
Baca juga: