Sumber :
VIVA.co.id
- Seorang warga negara Amerika Serikat (AS) keturunan Bangladesh, Avijit Roy, beserta istri dan seorang blogger, Rafida Ahmed, diserang sekelompok orang bersenjata di Dhaka, Kamis, 26 Februari 2015.
Menurut laporan Reuters , Jumat, 27 Februari 2015, mereka diserang saat pulang dari pameran buku. Roy tewas sementara Ahmed menderita luka yang serius. Polisi menyita dua senjata tajam, tapi belum ada tersangka yang ditangkap.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Menurut laporan Reuters , Jumat, 27 Februari 2015, mereka diserang saat pulang dari pameran buku. Roy tewas sementara Ahmed menderita luka yang serius. Polisi menyita dua senjata tajam, tapi belum ada tersangka yang ditangkap.
Polisi mengatakan menyelidiki keterlibatan Ansarullah Bangla Team, kelompok ekstrimis di Bangladesh yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan yang menewaskan Roy.
Keluarga Roy mengatakan telah ada ancaman terhadapnya, dalam beberapa pekan terakhir, terkait dengan beberapa blog yang dikelola Roy. Blog itu menyuarakan kemanusiaan dan ide-ide rasional.
Roy juga kerap mengecam ekstrimisme agama. "Radikal Islam dibalik pembunuhan putra saya," kata Ajay Roy, Jumat, setelah melaporkan kasus pembunuhan putranya pada polisi.
Organisasi Reporter Lintas Batas (RWB), menempatkan Bangladesh di tingkat 146 dari 180 negara dalam hal kebebasan pers pada 2014. Beberapa blogger telah menjadi sasaran serangan pada 2013.
Seorang blogger, Ahmed Rajib Haider, dibunuh pada 2013 dalam serangan yang serupa dekat rumahnya di Dhaka, setelah dia memimpin aksi protes menuntut hukuman mati bagi para pemimpin radikal.
Sementara pada 2004, Humayun Azad yang merupakan profesor pada Universitas Dhaka, juga diserang oleh militan saat pulang dari pameran buku. Dia akhirnya meninggal setelah sempat menjalani perawatan di Jerman.
Simak Juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Polisi mengatakan menyelidiki keterlibatan Ansarullah Bangla Team, kelompok ekstrimis di Bangladesh yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan yang menewaskan Roy.
