AS Minta RI Jaga Situs Kapal USS Houston

Upacara penaburan bunga di Selat Sunda
Sumber :
  • VIVA.co.id/Santi Dewi
VIVA.co.id
2-3-1969: Militer Soviet dan China Terlibat Baku Tembak
- Duta Besar Amerika Serikat untuk RI, Robert O. Blake Jr, meminta Pemerintah Indonesia untuk melindungi situs bangkai kapal USS Houston yang tenggelam di Selat Sunda pada Perang Dunia II.

KTT AS-ASEAN, Pertemuan Besar Bermakna Ganda

Menurut informasi dari Kedutaan Besar AS di Jakarta, pelat besi dan paku-paku kapal sudah banyak yang hilang akibat dicuri. Belum lagi amunisi yang belum diledakkan turut raib dan diambil dari bangkai kapal.
Intelijen AS Sebut Anggota ISIS Makin Berkurang


"Maka kami meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk memastikan situs tersebut tetap dilindungi," ujar Blake di atas kapal perang USS Sampson pada Minggu sore, 1 Maret 2015, dalam perjalanan terbatas dengan lima media termasuk VIVA.co.id
.


Negeri Paman Sam, kata Blake, akan turut bekerja sama secara dekat dengan militer Indonesia untuk memastikan keutuhan situs bangkai kapal USS Houston. Sementara, terkait pengangkatan amunisi yang masih ada di dalam kapal, Blake menyerahkan kepada para ahli untuk menilai apakah perlu dipindahkan atau tetap di badan kapal.


"Sebelum dipindahkan, tentu kami harus mengetahui ancaman macam apa yang bisa ditimbulkan dari amunisi itu. Apakah itu amunisi yang masih hidup atau sudah tidak lagi berfungsi," imbuh dia.


Dalam kesempatan itu, Blake dan Duta Besar terpilih Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, turut menabur bunga ke perairan Selat Sunda. Semua itu dilakukan dari kapal perang canggih AS, USS Sampson.


Di saat kapal berlayar menuju ke Selat Sunda, tiga kapal ikut mengawal di belakang. Dua kapal milik TNI Angkatan Laut dan satu kapal milik AL Australia.


Terkait dengan upacara penaburan bunga, Blake menyebut acara itu sengaja dilakukan untuk menghormati ribuan pelaut yang tewas ketika berada di atas USS Houston dan HMAS Perth. 


"Ini bukan upacara peringatan pertama. Sebab, kami juga melakukan hal serupa tahun lalu. Kami selalu menantikan kesempatan yang sama untuk datang ke tempat ini dan menghormati para pelaut AS yang gugur di sini," kata Blake.


Total dalam peperangan Sunda itu sebanyak 700 tentara AS dan 300 tentara Australia tewas di masing-masing kapal ketika menghadapi pasukan Negeri Sakura.


Sementara, bagi Dubes terpilih Australia, Paul Grigson, upacara peringatan itu selain untuk mengenang kru yang tewas, juga bisa dijadikan contoh betapa eratnya hubungan Negeri Kanguru dan AS. Grigson berharap keeratan itu bisa terjadi di antara militer RI dengan Australia.


"Australia melihat kedua negara merupakan dua negara maritim yang hebat. Kedua negara bekerja sama dalam beberapa dekade terakhir di misi yang melibatkan kepentingan kedua pihak," ujar Grigson.


Pertempuran Selat Sunda terjadi pada 28 Februari hingga 1 Maret 1942. Saat itu, kapal AS, USS Houston dan Australia, HMAS Perth bergabung untuk menghadapi invasi pasukan AL Kekaisaran Jepang.


Namun, saat di Selat Sunda, pasukan AL Jepang yang menyerbu AS dan Jepang, berhasil menenggalamkan kedua kapal itu. Padahal, USS Houston yang diluncurkan pada 7 September 1929 merupakan jenis kapal paling canggih di zamannya.


Pemerintah AS lalu memberikan penghargaan medali Medal of Honor kepada kapten kapal USS Houston, Albert H. Rooks. (one)



Baca juga:






Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya