Dubes Australia Yakin Hubungan dengan RI Tetap Kokoh

Dubes Australia untuk Indonesia, Paul Grigson.
Sumber :
  • SYDNEY MORNING HERALD/Jeffrey Chan
VIVA.co.id
Australia Siapkan Program 5.000 Doktor untuk Indonesia
- Duta Besar Australia terpilih, Paul Grigson, mengatakan yakin hubungan RI dengan Negeri Kanguru akan tetap kokoh walau telah dilanda berbagai isu diplomatik. Oleh sebab itu, Grigson menyebut, Australia akan tetap menjalin hubungan kerjasama yang erat dengan RI, salah satunya di bidang maritim.

Indonesia Ajarkan Australia Cara Tangani Terorisme

Demikian ungkap Grigson yang ditemui di atas kapal perang milik Amerika Serikat, USS Sampson, pada Minggu sore, 1 Maret 2015 dalam sebuah perjalanan terbatas yang hanya melibatkan lima media, termasuk
Indonesia dan Australia Intensif Bicarakan Terorisme
VIVA.co.id . Grigson mengatakan, Australia akan berupaya membantu visi maritim Presiden Joko Widodo menjadi kenyataan.


"Kami bisa memberikan bantuan dari segi teknis atau infrastruktur," kata diplomat yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) di Canberra.


Kedua negara diakui Grigson, merupakan negara maritim yang hebat.


"Indonesia dan Australia bekerja sama dalam beberapa dekade terakhir dalam berbagai misi yang menjadi kepentingan kedua pihak, yaitu penangkapan ikan secara ilegal dan pergerakan manusia perahu pencari suaka," kata dia.


Hubungan kerja sama kedua negara, kata Grigson akan tetap kokoh, kendati sebelumnya skandal penyadapan pernah menerpa dan kini isu hukuman mati yang menjadi ancaman.


"Dasar dan landasan kerja sama kedua negara sudah begitu kuat dalam berbagai bidang. Oleh sebab itu, saya yakin akan ada kerja sama lainnya yang bisa dijalin," ujar Grigson.


Namun, Grigson enggan membahas lebih lanjut apakah pelaksanaan eksekusi mati terhadap Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dapat menjadi kendala baru bagi hubungan kedua negara.


Kehadiran Grigson di atas kapal USS Sampson, karena ingin memperingati tenggelamnya kapal Angkatan Laut Negeri Kanguru, HMAS Perth di Selat Sunda ketika bertempur bersama AL AS di perang dunia II. Saat itu, AL Jepang berhasil membombardir kapal HMAS Perth dan USS Houston. Dalam insiden itu, ribuan pasukan dan pelaut tewas tenggelam di dalam kapal.


Upacara peringatan dilakukan dengan prosesi tabur bunga dari atas kapal USS Sampson. Untuk bisa menjangkau kapal USS Sampson, jurnalis dan pada diplomat menumpang KRI Beladau dari Pelabuhan Tanjung Priok. Setelah itu, mereka dipindahkan ke USS Sampson yang telah "parkir" di atas perairan Selat Sunda.




Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya