- REUTERS / Handout via Kementerian Singapura Pertahanan
VIVA.co.id - Salah satu negara yang turut serta dalam proses evakuasi AirAsia QZ8501 yang jatuh pada akhir Desember lalu di perairan Selat Karimata adalah Amerika Serikat. Mereka mengerahkan dua kapal yakni USS Sampson dan USS Fort Worth untuk membantu proses evakuasi.
Menurut Komandan Kapal USS Sampson, Steven M. Foley pada Minggu sore, 1 Maret 2015, kapal pertama yang tiba di Perairan Karimata adalah kapal perang penghancur, USS Sampson. Mereka tiba pada tanggal 29 Desember 2014 malam.
"Begitu tiba, kami langsung bergabung dan meminta koordinasi dengan KRI Banda Aceh," ujar Foley di atas kapal USS Sampson dalam perjalanan terbatas dengan lima media termasuk VIVA.co.id menuju ke Selat Sunda.
Selama terlibat dalam proses pencarian, mereka hanya mengikuti sesuai dengan petunjuk dari tim Basarnas Indonesia.
"Hasilnya, kami berhasil menemukan 15 jasad selama empat hari. Kami juga berupaya untuk menemukan bangkai pesawat dan kotak hitam dengan mengerahkan USS Forth Worth," papar Foley.
Dalam kesempatan itu dia menyebut keterlibatan AS dalam operasi SAR kemarin merupakan peluang yang luar biasa.
"Kami mendengar ada begitu banyak tim penyelamat profesional yang terlibat. Terlepas dari tragedi jatuhnya pesawat, operasi tersebut berhasil menyatukan kami semua," imbuh Foley.
Sementara, menurut penuturan Mayor Chris Laufman, selama beberapa minggu terlibat, ada begitu banyak rintangan yang harus mereka hadapi.
"Mulai dari cuaca buruk, badai petir dan keterbatasan penglihatan," papar Laufman.
Selama operasi SAR berlangsung, Laufman dan rekannya terbang menggunakan helikopter untuk menyisir area pencarian yang telah ditetapkan oleh Basarnas. Bagi Laufman, pengalaman tersebut salah satu yang selalu dia ingat.
Lain lagi dengan pengalaman Sersan 2 Jeff Deguide, begitu tiba di area pencarian, prioritas utama yang ada di kepalanya, hanya bagaimana mencari korban sebanyak dan secepat mungkin.
"Kami mulai menemukan petunjuk pertama dari puing-puing yang mengambang di area itu. Kami juga menemukan barang bawaan penumpang," ucap Deguide.
Usai berhasil menemukan jasad penumpang AirAsia, tim dari USS Sampson langsung mengevakuasi ke kapal dan diperlakukan dengan baik.
"Jasad itu kemudian dibawa ke kapal Indonesia," ujarnya.
Baca juga: