KJRI Sydney: Cairan di Depan Pintu Gedung Bukan Darah

Kapal feri melintas gedung Sydney Opera House
Sumber :
  • VIVAnews / Renne Kawilarang
VIVA.co.id
Johan Budi Harusnya Tanggapi Laporan Haris Azhar
- Pejabat KJRI Sydney bidang Sosial dan Budaya, Nicolas Manoppo, menerima informasi dari kepolisian New South Wales (NSW), cairan berwarna merah yang tercecer di depan pintu KJRI bukan darah. Menurut diplomat yang akrab disapa Nico itu, cairan itu merupakan cat.

Dua Tahun Haris Azhar Simpan Rahasia Freddy Budiman

Demikian ungkap Nico yang dihubungi
Polri, TNI dan BNN Diminta Cabut Laporkan Haris Azhar
VIVA.co.id melalui telepon pada Selasa, 3 Maret 2015. Insiden bernada ancaman ini, ujar Nico, diketahui oleh staf Konsul pada hari ini pukul 05.30 waktu setempat.

"Begitu melihat ada cairan yang tercecer di depan pintu gerbang, staf kami tersebut langsung menghubungi polisi. Polisi kemudian memeriksa cairan itu dan tidak ada zat bahaya di dalamnya. Cairan berwarna merah itu hanya cat," papar Nico.


Berdasarkan potongan rekaman kamera pengawas (CCTV), lanjut Nico, pelaku diketahui merupakan seorang wanita. Dia mendatangi gedung KJRI Sydney semalam pada pukul 22.30 waktu setempat.


"Dia terlihat membawa balon. Beberapa balon diletakkan di permukaan tanah lalu diinjak-injak. Sementara, balon lainnya dilempar masuk ke dalam gedung KJRI Sydney. Namun, saat dilempar, balon berisi cat itu tidak meletus," papar Nico.


Diduga wanita itu juga melakukan aksi protes lainnya. Nico mengatakan ini bukan kali pertama KJRI Sydney menerima aksi protes, khususnya jelang pelaksanaan eksekusi mati terhadap dua gembong Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.


"Pintu gerbang KJRI Sydney juga pernah dipasangi spanduk yang isinya memprotes hukuman mati bagi dua anggota Bali Nine. Contoh lainnya, ketika pada tanggal 14 Februari lalu, pagar gedung KJRI dipasangi karton berwarna merah dan hitam berbentuk hati," ujar dia.


Isi karton, kata Nico, serupa, protes terhadap pelaksanaan eksekusi dua gembong Bali Nine. Polisi menduga aksi protes itu, juga dilakukan oleh peneror semalam.


Mengetahui situasi yang kian tegang, pihak KJRI Sydney lalu meminta pengamanan tambahan di depan gedung. Nico mengatakan pengamanan tambahan tersebut telah dilakukan sejak awal bulan lalu.


"Polisi Sydney menempatkan dua atau tiga personel tambahan. Mereka memang hanya berjaga hingga pukul 20.00. Sisanya, kami mengandalkan pengamanan dari petugas yang rutin berpatroli," imbuh dia.


Jelang eksekusi Bali Nine yang diprediksi dalam waktu dekat, seluruh perwakilan RI di Australia kemudian mengimbau kepada WNI agar kian meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati. Setiap KJRI dan KBRI di Negeri Kanguru, ujar Nico, telah membuka layanan hotline bagi WNI.


"Sampai saat ini kami juga belum menerima laporan adanya diskriminasi yang dilakukan warga Australia kepada WNI akibat isu Bali Nine," kata dia. (one)




Baca juga:




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya