Ada Kuburan Massal di Supermarket Paris

Ilustrasi minimarket
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Arkeolog Prancis mendapatkan penemuan mengejutkan setelah memeriksa gudang bawah tanah sebuah supermarket di Paris, Prancis. Dia menemukan lebih dari 200 kerangka manusia yang telah lama terkubur. 

Yunani Kehabisan Lahan untuk Makamkan Pengungsi

Disinyalir, kuburan massal tersebut berasal dari abad ke-17. Melansir laman Huffington Post, Monoprix Supermarket di Paris, berniat melakukan ekspansi gudang bawah tanahnya.

Namun, mereka mencurigai ada sesuatu yang aneh. Oleh karena itu, pihak supermarket langsung menghubungi pemerintah melalui French National Institute for Preventive Archeological Research di Boulevard Sebastopol.

Ditemukan, Tulang Belulang di Istana Presiden Afghanistan

Saat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, yang melibatkan penggalian, mereka terkejut menemukan ratusan kerangka berusia ratusan tahun. 

Jika melihat sejarah, Monoprix Supermarket dulunya merupakan rumah sakit, yang beroperasi sejak abad ke-12 hingga abad ke-17. Namun, mereka tidak menyangka akan menemukan begitu banyak kerangka. 

Korban Kerusuhan 1998: Kami Tolak Rekonsiliasi

"Kami tahu dari sejarah bahwa lokasi ini dulunya sebuah rumah sakit dan mungkin terdapat kuburan di sekitarnya, tapi kami tidak menyangka ada ratusan kerangka yang ditemukan," ujar Solene Bonleu, juru bicara institusi arkeologi tersebut, kepada The Guardian. 

Dia menjelaskan, itu merupakan penemuan kerangka kuno terbanyak dalam sejarah Paris. "Kami pernah menemukan kuburan kuno di Marseilles dan Troyes, namun ini yang paling besar," tambahnya. 

Bonleu menjelaskan, kuburan massal kuno itu terbagi menjadi delapan kompartemen terpisah, tujuh diantaranya terdapat lima hingga 20 kerangka, sementara kompartemen ke-8 berisi lebih dari 150 kerangka, yang diletakkan dalam susunan rapi. Tertumpuk satu sama lain. 

"Itu adalah hal yang sangat mengejutkan, karena mayat tidak diletakkan begitu saja ke dalam kuburan, tapi disusun dengan rapi," terang Isabel Abadie, salah satu arkeolog yang melakukan ekskavasi. 

Abadie juga menambahkan, kerangka tersebut kemungkinan besar merupakan korban epidemi yang menyerang Paris di antara abad ke-14 dan 17. 

"Fakta bahwa begitu banyak jasad yang dikubur bersamaan, serta kuburan yang sangat besar menunjukkan bahwa terjadi wabah mematikan di Paris waktu itu," papar Abadie, yang menjelaskan bisa jadi krisis tersebut karena penyakit, kelaparan atau demam ekstrem. 

Kini, para arkeolog tengah melakukan uji karbon guna menentukan umur kerangka. Di sisi lain, Monoprix Supermarket tetap beroperasi dan masyarakat Paris masih terus berbelanja dengan tenang. Sementara otoritas Prancis mencari situs baru untuk menguburkan kembali ratusan kerangka tersebut.

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya