Sumber :
- Wikipedia
VIVA.co.id
- Bakteri mematikan dengan nama burkholderia pseudomallei, diklasifikasikan sebagai media teror biologis yang potensial, terlepas dari laboratorium dengan pengamanan tingkat tinggi Amerika Serikat (AS).
Otoritas AS dikutip dalam laporan
Al-Arabiya , Senin, 2 Maret 2015, mengklaim tidak ada risiko bagi publik, walau besaran kontaminasi masih belum diketahui, setelah bocornya virus dari Pusat Penelitian Primata Nasional Tulane.
Baca Juga :
Enam Bakteri Paling Mematikan di 2015
Baca Juga :
Awas, Kutu Sekecil Pasir Ini Sangat Mematikan
Otoritas AS dikutip dalam laporan
Baca Juga :
Militer AS Sebar Bakteri Antraks
Burkholderia pseudomallei banyak ditemukan di Asia Tenggara dan Australia. Bakteri itu dapat menyebar pada manusia dan hewan, melalui kontak dengan tanah dan air yang terkontaminasi.
Virus itu disebut telah bocor pada November 2014, bahkan lebih awal lagi, dari laboratorium yang mengklaim sedang mengembangkan vaksin untuk melawan bakteri berbahaya itu.
Pejabat AS mengatakan patogen belum terdeteksi di bagian luar laboratorium, walau empat monyet yang berada di luar telah jatuh sakit dan dua di antaranya telah dimatikan.
Seorang inspektur federal juga dilaporkan jatuh sakit, setelah berkunjung ke laboratorium, walau tidak disebutkan apakah dia telah terinfeksi bakteri yang bocor.
Laboratorium itu menolak untuk wawancara, kecuali mengeluarkan pernyataan pers pada 24 Februari lalu, yang menyebut bahwa belum ada ancaman bagi publik, dengan bocornya bakteri. (one)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Burkholderia pseudomallei banyak ditemukan di Asia Tenggara dan Australia. Bakteri itu dapat menyebar pada manusia dan hewan, melalui kontak dengan tanah dan air yang terkontaminasi.