Ukraina Tuntut Pengembalian Crimea

Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin
Sumber :
  • REUTERS/Francois Guillot/Pool
VIVA.co.id
Jokowi dan Presiden Ukraina Teken Empat Kerja Sama
- Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin, Selasa, 3 Maret 2015, bersikeras tidak akan ada normalisasi hubungan dengan Rusia, kecuali wilayah Crimea dikembalikan pada mereka.

Perdana Menteri Ukraina Mengundurkan Diri

Klimkin dalam kunjungannya selama dua hari di Jepang, juga mengatakan bahwa perbatasan antara Ukraina dan Rusia harus sepenuhnya ditutup, untuk mencapai kesepakatan terkait konflik bersenjata dengan pemberontak.
8-4-1944: Soviet Rebut Kembali Crimea dari Nazi


Dikutip
Reuters
, Klimkin mengklaim bahwa semua yang telah menyebabkan ketidakstabilan di Donetsk dan Lugansk, yaitu tentara bayaran, uang dan senjata, berasal dari perbatasan Ukraina dan Rusia.


Ukraina dan negara-negara Barat telah menuduh Rusia mengirimkan pasukan dan senjata, untuk mendukung kelompok pemberontak di Ukraina timur, sekalipun dengan telah dicapainya perjanjian damai pada 12 Februari lalu.


Menlu Amerika Serikat (AS) John Kerry, Senin, mengatakan pada Menlu Rusia Sergei Lavrov, bahwa Moscow dan pemberontak Ukraina harus mengimplementasikan gencatan senjata.


Kerry mengancam bahwa Rusia akan menghadapi konsekuensi, yang akan lebih memberatkan bagi ekonomi Rusia. AS dan Uni Eropa sejauh ini telah memanfaatkan konflik Ukraina, untuk menjatuhkan sanksi ekonomi bagi Rusia.


Pekan lalu, seorang diplomat China mengeluarkan kritik pada AS, yang memperlihatkan dukungan pada Rusia untuk pertama kalinya, berkaitan dengan konflik di Ukraina.


Duta Besar China untuk Belgia, Qu Xing, mendesak Barat meninggalkan mentalitas 'zero-sum' dengan Rusia, serta mempertimbangkan kekhawatiran Rusia yang nyata. Dia menyebut intervensi eksternal akan memperburuk krisis di Ukraina.


China selama ini tampak berhati-hati, untuk tidak terseret dalam konflik antara Rusia dan Barat tentang masa depan Ukraina, dengan mengatakan ingin mengembangkan kerja sama yang bersahabat dengan Ukraina.


Sebaliknya juga menyebut menghormati independensi, kedaulatan, dan integritas teritorial Rusia. Xing menyampaikan komentarnya, seiring dengan pembicaraan yang berlangsung antara AS dan Eropa, untuk menambah sanksi bagi Rusia.



Baca juga :



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya