Belanda Perbanyak Impor Makanan dan Bumbu dari Indonesia

Makin banyak produk bahan makanan dan bumbu Indonesia dijual di Belanda
Sumber :
  • KBRI Den Haag
VIVA.co.id
Lima Kuliner Indonesia yang Dibenci Orang Luar Negeri
- Kini makin banyak permintaan produk makanan dan bumbu dapur Indonesia di Belanda. Namun, kalangan importir di Belanda meminta Indonesia konsisten dalam memelihara tingkat produksi dan harga agar tidak kalah bersaing dengan produk-produk serupa dari negara-negara lain.

Tiga Hari Wisata Kuliner Keliling Nusantara

Demikian ungkap Wim Jansen, manajer hubungan komersial NIVO, perusahaan di Amsterdam yang mengimpor bahan makanan dari Indonesia. Dia memberikan perkembangan terkini bisnisnya saat dikunjungi Ibnu Wahyutomo, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag.
Kreasi Kuliner Paduan Eropa dan Madiun, Sandwich Pecel

 

"Produk makanan Indonesia menguasai 45% dari total impor NIVO, yang mencapai nilai sebesar 3.5 juta euro per tahun," kata Jansen seperti yang disampaikan dalam siaran pers KBRI Den Haag hari ini. Beberapa produk makanan unggulan yang masuk ke Belanda antara lain sambal, kecap, kerupuk, aneka bumbu jadi, dan mi instan.


Untuk meningkatkan jumlah impor dari Indonesia, NIVO meminta bantuan dan dukungan KBRI Den Haag, karena mulai pertengahan tahun 2015 NIVO berencana memasukkan produk-produk makanan dari Indonesia ke 600 gerai supermarket terbesar di seluruh Belanda. Setiap gerai akan diisi minimal dengan 25 produk Indonesia.


“Kontinyuitas produksi dan persaingan harga masih merupakan tantangan yang harus diselesaikan jika ingin terus meningkatkan impor dari Indonesia” kata Jansen kepada Ibnu, yang didampingi oleh Koordinator Fungsi Ekonomi Andrei Marentek, dan Atase Pedagangan RI Rinaldi Adnyana dari KBRI Den Haag.  


Ibnu mengatakan sebenarnya banyak kesempatan untuk meningkatkan jumlah ekspor Indonesia ke Eropa melalui Belanda. "Terutama untuk produk makanan, mengigat besarnya pangsa pasar di wilayah ini,” lanjut Ibnu.


Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor perusahaan tersebut, Ibnu juga menyampaikan bahwa KBRI Den Haag akan siap membantu dan memfasilitasi para pengusaha yang memasukan berbagai produk Indonesia ke Belanda. Hal ini sejalan dengan penguatan diplomasi ekonomi, seperti arahan Presiden Joko Widodo dan Menlu Retno Marsudi untuk menjual produk Indonesia di wilayah akreditasi.


Selain di Amsterdam, Fungsi Ekonomi KBRI Den Haag juga telah menemui distributor sepeda merk Polygon buatan Surabaya di kota Rotterdam. Produk ini baru memasuki pasar Belanda tahun 2014 lalu sehingga perlu terus melakukan promosi. Di seluruh Belanda, sepeda merupakan salah satu produk potensial yang dinilai mempunyai pasar yang bagus.   


![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya