Apresiasi AS Terhadap Pejuang Wanita Indonesia

Indonesian Women of Change (IWOC) Awards 2015
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nuvola Gloria

VIVA.co.id - Para wanita sering merasa hak-haknya tidak terdefinisi di lapisan masyarakat atau bahkan di bangku pemerintahan. Namun kini hak-hak dan suara perempuan semakin di dengar. Dunia akan memperingati 104 tahun Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day).

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Dalam hal ini, Kedutaan Besar AS memberikan penghargaan Indonesian Women of Change (IWOC) Awards. Penghargaan ini terinspirasi dari Award for International Women of Courage yang mulai dicanangkan oleh Departemen Luar Negeri AS sejak 2007 yang menganugerahkan para perempuan di seluruh dunia yang menunjukkan kepimpinan yang luar biasa untuk memajukan dan memberdayakan hak para perempuan.

Tahun ini, IWOC Award menganugerahkan penghargaan kepada lima perempuan Indonesia yang luar biasa dalam membuat perubahan di lingkungan masyarakat untuk tanah air Indonesia. Mereka adalah Veronica Ata Tori, penggagas Jaringan Perempuan Politik Nusa Tenggara Timur, Febriarti Khairunnisa, pendiri Bank Sampah di Lombok, Kolonel Sri Rumiati dari Polri yang juga sebagai psikolog, Ir. Rambu Atanau, aktivis dari NTT, dan Lian Gogali, remaja dari Poso.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Wakil Duta Besar AS, Kristen Bauer memberikan sambutan dan turut bangga atas perjuangan para wanita itu yang telah menyuarakan hak-hak perempuan di daerah mereka masing-masing dan juga untuk seluruh belahan Indonesia. Kelima wanita itu mendapatkan penghargaan yang digelar di @america Cultural Center Lt.3, Pacific Place Mall, Selasa, 3 Maret 2015.

“Saya harap cerita mereka dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat Indonesia,” kata Bauer yang juga pernah menjabat sebagai Konsul Urusan Politik dan Ekonomi di Kedutaan Amerika di Oslo, Norwegia.

5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa

Mantan Wakil Dubes AS di Vientiane, Laos itu, menjelaskan bahwa isu perdagangan wanita menjadi masalah penting. Domain kekerasan terletak pada kasus gender. Gender merupakan isu yang sangat luas. Menurut Bauer, para ibu-ibu banyak menaruh perhatian dalam kasus ini.

![vivamore="
Baca Juga
:"]



[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya